25 radar bogor

Pembatasan Sosial Skala Besar, Kelurahan Empang Bentuk RW Siaga Corona

Kelurahan-Empang
Kelurahan Empang mulai mempersiapkan diri membuat RW Siaga Corona.
Kelurahan-Empang
Kelurahan Empang mulai mempersiapkan diri membuat RW Siaga Corona.

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota Bogor memutuskan untuk menerapkan pembatasan sosial skala besar (PSSB) dengan membentuk RW Siaga Corona. Salah satu kelurahan yang mulai membentuk PSSB yakni Kelurahan Empang.

Sebanyak 20 rukun warga (RW) diundang untuk membahas teknis penerapan RW Siaga Corona, di Kelurahan Empag, Kamis (2/4/2020).

Lurah Empang, Harry Cahyadi mengatakan, ada sebanyak 20 RW yang diundang untuk pembentukan RW Siaga Corona, sesuai dengan arahan yang diberikan Plt. Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.

Dalam pertemuan yang dihadiri jajaran Muspika Kecamatan Bogor Selatan, juga sekaligus memberikan eduksi pencegahan dan antisipasi penyebaran corona, sekaligus juga penanganan ketika ada warga yang dalam status orang dalam pemantauan (ODP).

“Karantina wilayah parsial (KWP) ini lebih ini mengaktifkan RW untuk melindungi penyebaran virus corona,” ujar Harry kepada Radar Bogor di lapangan Tunas Harapan Bogor, Jalan Bondongan, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan.

Menurutnya, pembentukan RW Siaga yang pertama memberikan sosialisasi kepada warga, dan bagaimana melakukan pencegahan dan menerapkan physical distancing dengan jarak minimal 1 meter antar warga. Selain itu, menekankan agar pembatasan kegiatan yang berpotensi mengundang massa.

Ada beberapa hal teknis memang yang dibahas, seperti kesepakatan mana saja ruas jalan alternatif di Kelurahan Empang yang ditutup aksesnya. Sehingga hanya jalur utama yang bisa dilalui warga.

Kelurahan Empang juga menyiapkan baner terkait RW Siaga, dan alat pelindung diri (APD) bagi warga yang mendaptkan tugas untuk pengawasan di lapangan.

“PHBS minimal di wilayah, intinya RW Siaga Corona membatasi gerak dari masyarakat dan sekaligus memonitoring warga yang keluar atau warga pendatang dengan menutup bebarap akses jalan,” ucapnya.

“Di kita ada jalan tikus, untuk sementara nanti ditutup. Ditempatkan warga, pemuda, atau tokoh masyarakat untuk melakukan pengawasan,” tambahnya.

Harry menyampaikan jika warga Bogor Selatan hingga kini belum ada yang dinyatakan PDP maupun terkonfirmasi positif corona. “Alhamdulillah Bogor Selatan tidak masuk zona merah corona,” ujar Harry.

Di tempat yang sama, Camat Bogor Selatan, Hidayatullah mengatakan, saat ini semua RW memiliki peran yang sangat penting bagi pencegahan penyebaran virus corona, di masing-masing wilayah, salah satunya dengan pembatasan pergerakan.

“Jadi intinya semua RW itu wajib untuk melindungi masyarakatnya, jadi memang harus efektif, dan warga juga memiliki kepedulian tinggi untuk menjaga lingkungan,” tegasnya.

Pembentukan RW Siaga ini, ke depan akan dilakukan secara merata di seluruh kelurahan di Kota Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyebut, kebijakan itu dilakukan sesuai arahan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk pencegahan corona.

Dedie menjelaskan, dirianya sudah menginstruksikan para camat dan lurah se-Kota Bogor agar segera membentuk Rukun Warga (RW) Siaga Corona.

Kota Bogor akan melaksanakan Pembatasan Sosial Skala Besar, adapun implementasinya berupa pengelolaan area pencegahan penyebaran Covid-19 dan memberdayakan potensi masyarakat dengan membentuk RW Siaga Corona,” ujar Dedie bersama unsur Forkopimda saat memberikan arahan kepada para Lurah di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Selasa (31/03/2020).

Adapun, Dedie melanjutkan, para lurah didampingi camat di masing-masing wilayah agar menyiapkan sejumlah langkah teknis, antara lain melaksanakan sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 bersama Pengurus RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kader PKK, Pengurus LPM dan seluruh potensi masyarakat yang ada di wilayahnya.

Para lurah dan camat diharapkan bisa membatasi pergerakan keluar masuk warga, termasuk memonitor tamu dan orang-orang yang tidak berkepentingan berada di wilayahnya masing-masing. Wilayah masing-masing agar menggiatkan kembali Siskamling dan membentuk RW Peduli Corona yang ditandai dengan spanduk,” ujarnya. (ded/c)