25 radar bogor

Harga Sembako Stabil, Pedagang Keluhkan Pasar di Bogor Sepi

Pasar
Petugas menyemprotkan disingektan ke sejumlah sudut pasar.
Pasar
Petugas menyemprotkan disingektan ke sejumlah sudut pasar.

BOGOR-RADAR BOGOR, Sejak wabah virus corona (Covid-19) merebak, beberapa harga komoditas relatif stabil. Hanya untuk cabai merah, cabai rawit merah dan bawang merah yang mengalami kenaikan.

Meski demikian, kondisi pasar saat ini masih lengang pembeli, padahal Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) sudah membuat protap pencegahan Covid-19 di kawasan pasar-pasar di bawah naungan PPJ.

Direktur Operasional (Dirops) Perumda PPJ Kota Bogor Deni Aribowo mengatakan, untuk harga kebutuhan pokok ada yang naik karena imbas dari situasi saat ini.

Di Pasar Baru Bogor untuk cabai merah mengalami kenaikan enam persen dari harga normal atau naik Rp2.000, cabe rawit merah naik cukup signifikan sekitar 15 persen atau Rp7.000 rupiah, dan bawang merah naik 25 persen atau Rp8.000 per kg.

“Harga cabai keriting justru turun Rp3.000 per kg, bawang putih turun Rp2.000 per kg, tomat juga turun harga sekitar tujuh persen atau Rp1.000 dan terakhir kentang turun sekitar Rp1.000,” ungkap Deni.

Deni melanjutkan, di Pasar Kebon Kembang yang mengalami kenaikan harga adalah cabai merah sekitar 17 persen atau Rp5.000 per kg dari harga awal, cabe rawit merah naik 10 persen sekitar Rp5.000 per kg dan harga bawang naik 25 persen atau sebesar Rp8.000 per kg.

Deni menjelaskan, meski sebagian besar kebutuhan pokok terbilang stabil, tetapi pasar saat ini kondisinya sepi, sehingga sejumlah pedagang mengeluh.

Padahal pihaknya sudah berupaya menanggulangi penyebaran virus Covid-19 dengan menyediakan fasilitas hand sanitizer, wastafel dan thermometer di setiap pintu masuk pasar.

“Kami terkadang juga menyediakan masker apabila ada dan kami selalu melakukan penyemprotan disinfektan di setiap pasar,” jelasnya.

Untuk pasar, kata Deni, sementara ini masih aman, belum ada informasi mengenai penyebaran atau pengunjung pasar terpapar virus Covid-19. Meski begitu tetap masyarakat masih takut untuk berbelanja.(ded/c)