BOGOR-RADAR BOGOR, Korban meninggal karena Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bogor kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang anak berusia 5 tahun, warga Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan saat meninggal si anak tersebut sedang dalam kondisi dengue shock syndrome (DSS).
“Jadi saat datang ke rumah sakit si anak itu sudah DSS. Sehingga sulit melakukan penaganannya meski sudah masuk ke dalam ruang picu icu,” ujarnya kepada Pojokbogor.com saat ditemui di Paseban Sri Baduga, Balaikota Bogor, Kamis (12/03/2020).
Sri mengungkapkan, total lima anak yang sudah meninggal karena DBD sepanjang tahun 2020 ini. Pertama, awal Januari di Bogor Barat, dan Balubang Jaya. Kedua, pada Februari di Sempur, dan Maret ada satu di Sempur, serta satu di Harjasari, dan satu lagi di Katulampa.
“Saya sudah sampaikan ke faskes untuk memberikan NB ke pasien, karena hari pertama belum bisa kita diagnosa DBD.
“karena bisa sama dengan infeksi virus bisaa meningkatkan edukasi ke pasien jika panas berlanjut, hari kedua, ketiga harus kontrol, dan cek lab. Karena yang bisa cek lab di faskes ada cnnone doa lebih awal,” katanya.
“Itu yang saya tekankan ke semua rumah sakit. Seharusnya cek trombosit tuh serial, misalnya sekarang masih normal, turun, itu harus datang lagi dua belas jam. Dan kalo di rumah sakit sehari dua kali, nah, mungkin komunikasi itu enggak ada sehingga pasien anggap biasa,” pungkasnya.(pojokbogor)