25 radar bogor

Wisata Puncak Terdampak Corona, Pengusaha Minta Solusi Pemerintah

Ilustrasi Wisata Puncak
BERLIBUR:  Wisatawan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, semakin sepi selama libur akhir pekan kemarin lantaran adanya pembatasan masuknya wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia terkait virus Corvid-19.
BERLIBUR: Wisatawan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, semakin sepi selama libur akhir pekan kemarin lantaran adanya pembatasan masuknya wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia terkait virus Corvid-19.

CISARUA–RADAR BOGOR,Semenjak ramai masuknya virus corona ke In­do­nesia, kondisi wisata alam Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, tambah sepi. Perhim­pu­nan Hotel dan Restoran Indo­nesia (PHRI) menghitu­ng penu­runan jumlah wisa­ta­wan sejak awal tahun sam­pai di angka 60 persen, baik pengun­j­ung manca­negara sampai domestik.

Ketua Litbang PHRI Kabu­paten Bogor, Sofian, mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor segera memberikan solusi atas turunnya jumlah kunjungan wisata yang terjadi di kawasan Puncak yang mencapai 60 persen.

Ditambah, menurutnya, ada larangan otoritas negara Saudi Arabia untuk melakukan perjalanan ke negara yang su­dah terkontaminasi virus de­ngan nama lain Covid-19.

“Banyak wisatawan yang me­nun­da kunjungan terutama grup wisatawan,” ucap Sofian kepa­da Radar Bogor, Senin (9/3).

Dia juga menyebutkan, be­lum lagi ditambah dengan penun­daan perjalanan wi­sa­ta ke Pun­­cak termasuk ke­gia­tan-kegiatan pemerintahan seperti rapat ker­ja, pelatihan, seminar yang bia­sa­nya rutin dilakukan di ho­tel-ho­tel ka­wasan Puncak.

Tentunya, Sofian menam­bahkan, hal ini berdampak terhadap bisnis pariwisata baik perhotelan, restoran, dan objek wisata yang merosot dari tar­get pendapatan, sehingga tidak mampu menutup biaya opera­sional. “Seharusnya pemerintah dapat memberikan solusi dari kondisi yang tidak menguntung­kan bagi kami,” imbuh dia.

Sofian melanjutkan, pe­me­rin­tah seharusnya dapat mem­berikan solusi yang mampu meredam kekhawatiran ma­syarakat terhadap adanya vi­rus corona, sehingga tidak berdampak terhadap aktivi­tas pariwisata.

Selain itu, pemerintah dae­rah seharusnya memiliki lang­kah-langkah yang bekerja sa­­ma dengan hotel-hotel un­tuk menyiapkan fasilitas dalam hal penanganan virus corona.

“Selain itu juga pemerintah seharusnya memberikan sti­mulus untuk membantu kami hal biaya operasional yang harus dipenuhi, sedangkan wisa­tawan terus menurun jum­lahnya,” pungkasnya.(cr2/c)