25 radar bogor

Gara-gara Virus Corona, Kepala Sekolah di Cianjur Dilarang Study Tour

Virus-Corona
Ilustrasi virus corona
Virus-Corona
Ilustrasi virus corona

CIANJUR-RADAR BOGOR, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur dengan tegas melarang sekolah untuk melakukan study tour atau wisata ke luar daerah.

Bagi sekolah yang berani membangkang, maka kepala sekolahnya siap-siap dikenakan sanksi. Langkah ini merupakan upaya antisipasi menyebarnya virus corona.

Kepala Disdikbud Kabupaten Cianjur, Oting Zaenal Mutaqin mengatakan, larangan tersebut sudah diinformasikan ke setiap sekolah dari mulai PAUD, TK, SD dan SMP se-Kabupaten Cianjur melalui surat.

“Sudah kita keluarkan larangan ke sekolah-sekolah untuk tidak melakukan kegiatan study tour yang kita sampaikan melalui surat kepada PAUD, TK, SD dan SMP yang ada di Kabupaten Cianjur,” ujarnya.

Lanjutnya, jika larangan tersebut tidak diindahkan pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah, maka pihaknya tidak segan-segan untuk memberikan sanksi tegas.

“Kalau dilanggar, kita akan berikan sanksi kepada kepala sekolahnya. Kan kepala sekolah rata-rata PNS. Sesuai aturan harus taat kepada pimpinan, jika tidak akan dikenakan sanksi. Kalau bukan PNS, akan ada panggilan,” tegasnya.

Selain larangan mengenai kunjungan wisata bagi sekolah, Disdikbud Kabupaten Cianjur pun akan kembali melakukan penerapan aturan wajib mencuci tangan bagi sekolah. Meskipun program ini sudah dijalankan sebelumnya, namun akan kembali dihidupkan sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Bukan hanya itu, pelajar yang telah melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah diimbau agar segera pulang dan tidak melakukan banyak aktivitas di luar rumah.

“Program cuci tangan itu kan sebelumnya sudah pernah kita jalankan, akan kita teruskan lagi sesuai instruksi pak presiden. Sementara untuk pelajar kita imbau juga agar segera pulang ke rumah jika kegiatan sekolah sudah usai, ini pun turut disampaikan nantinya oleh pihak sekolah,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya berencana akan melakukan program absensi siswa melalui pindai sidik jari yang bisa langsung dipantau oleh orang tua melalui aplikasi.

“Langkah kedepannya akan kita terapkan absen dengan finger print dan nantinya bisa dipantau orangtua melalui aplikasi pada ponsel. Jadi tidak hanya pihak sekolah, orangtua pun turut memantau kegiatan anak,” jelasnya.

Ia pun menambahkan, meskipun virus dengan nama Covid-19 menyebar melalui udara dan juga orang yang mengidap, pihaknya tidak akan meliburkan sekolah maupun mengurangi jam pelajaran.

“Tidak kita lakukan, tetap berjalan seperti biasa. Kalau memang ada yang terjangkit, kita lakukan prosedur sesuai dengan langkah penanganannya dan semoga jangan sampai terjadi. Saya sudah melakukan kunjungan ke beberapa sekolah juga untuk memantau,” tutupnya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyatakan ada dua orang baru yang positif mengidap virus corona (Covid-19). Mereka dirawat di RSPI Sulianti Saroso

Dengan demikian, total jadi ada empat orang di Indonesia yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona oleh pemerintah. “Kasus nomor 3 dan nomor 4. Suhu badan 37,6 derajat satunya lagi 37,7. Jenis kelamin tidak usah disebut. Usianya antara 33 dan 34 WNI,” kata Yurianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/3).

Yurianto mengatakan, dua pasien positif terinfeksi virus corona itu pernah kontak dengan pasien asal Depok yang sebelumnya dinyatakan positif terlebih dahulu. “Ini dari kotak tracing pasien 1 dan hasilnya baru kita terima tadi siang,” kata Yurianto.

Sebelumnya, ada dua warga yang positif mengidap virus corona. Mereka adalah seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun. Keduanya merupakan warga Depok, Jawa Barat dan dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Pemerintah pertama kali mengumumkan kasus dua warga Depok tersebut pada Senin (2/3).

Sejauh ini, pemerintah juga menyatakan ada sembilan pasien yang diisolasi dan dirawat di RSPI Sulianti Saroso Jakarta. Dari sembilan orang itu, berdasarkan informasi terbaru, maka ada empat pasien yang positif mengidap virus corona. Sementara lima pasien lainnya berstatus suspect corona.(kim/cnn)