25 radar bogor

Kampus Merdeka: Rektor IPB University Wacanakan Buka Program Pascasarjana Joint Degree dengan Perguruan Tinggi Dalam Negeri

BOGOR-RADAR BOGOR,Diskusi soal Kampus Merdeka memang sungguh menarik. Salah satu skill yang harus dimiliki mahasiswa pascasarjana adalah orientasi pada skill complex problem solving. Muatan-muatan complex problem solving ini harus ada pada struktur mata kuliah, konten kuliah dan juga pada riset. Hal ini disampaikan Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria dalam Lokakarya Akademik Kurikulum 2020 “Implementasi K2020 Sekolah Pascasarjana IPB yang Ramah dan Bersahabat” di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor (13/2).

“Skill lain yang harus dimiliki mahasiswa pascasarjana adalah kemampuan kolaborasi. Kolaborasi merupakan suatu keniscayaan. Bekerja dalam bidang apapun perlu kolaborasi, tidak bisa bekerja sendiri. Pada program sarjana, sudah digagas cross discipline project yaitu kolaborasi lintas disiplin. Sehingga penting outcome tersebut dimiliki oleh lulusan IPB University. Pada disiplin ilmu apapun, akan muncul karakteristik lulusan IPB University yang kuat dengan kolaborasi dan complex problem solving. Sehingga kolaborasi adalah hal yang harus terus didorong,” ucap rektor.

Selain itu program pendidikan pascasarjana harus fleksibel. Fleksibel dalam melengkapi kompetensi dengan bidang-bidang yang ingin dikuasai. Saat ini mahasiswa sudah paham betul ilmu apa yang menjadi kebutuhannya. Menurutnya saat ini IPB University sudah melakukan penjajagan dengan Universitas Indonesia (UI) terkait joint degree antar perguruan tinggi di Indonesia. Program ini akan menjadi yang pertama di Indonesia, antara UI dan IPB University.

“Tidak menutup kemungkinan adanya peluang bagi perguruan tinggi lain untuk bisa mengambil kredit di IPB University. Dengan begitu, orang leluasa mengambil kuliah di IPB University. Mengambil kredit learning. Dan tidak harus mengambil degree di IPB University,” imbuhnya.

Sementara itu, Dekan Sekolah Pascasarjana IPB University, Prof Dr Anas Miftah Fauzi, berharap kegiatan ini bisa menghadirkan new education learning by doing, creativity, e-learning/blended learning, open education resourches, regional/local engagement.