25 radar bogor

Lahan Makan Longsor, Beberapa Mayat Hanyut ke Anak Sungai Cisadane

di Kampung Nanggerang, RT 03, RW 06, Kelurahan Rangga Mekar, Kecamatan Bogor Selatan.
Lahan makam di Kampung Nanggerang, Kelurahan Rangga Mekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, longsor dan mengakibatkan beberapa mayat hanyut ke anak Sungai Cisadane. Kojer/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Bencana longsor kembali terjadi di Kota Bogor. Kali ini, longsor terjadi di Kampung Nanggerang, RT 03, RW 06, Kelurahan Rangga Mekar, Kecamatan Bogor Selatan.

Longsor ini membuat beberapa makam ikut tergerus. Akibatnya, beberapa mayat yang dimakamkan di atas lahan 4000 meter ini hayut ke Kali Cipinang Gading, anak sungai Cisadane.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Priatna Syamsa mengatakan ada empat mayat yang hayut akibat dari longsor yang terjadi terjadi semalam, Rabu (26/02/2020).

Beruntung beberapa mayat yang menyisakan tulang berulang tersebut cepat diketemukan. Tulang berulang tersebut ditemukan sekitar 5 km dari lokasi longsor.

“Jadi, ini bukan yang pertama, sebelumnya ada beberapa mayat yang hayut kalau ditotalin semua ada 10 mayat,” katanya kepada Pojokbogor.com (Radar Bogor Group) saat berada di lokasi.

Menurut Priyatna, mayat yang hayut merupakan mayat puluhan tahun rata-rata dari tahun 1984. Selain itu ada beberapa mayat juga yang berpotensi ikut hayut total ada 8 mayat.

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan pihak RT untuk mencari tahu dulu keberadaan keluarganya, setelah itu dimusyawarahkan akan dipindahkan atau bagaimana, jadi BPBD pada dasarnya menunggu apa yang menjadi keputusan musyawarah pihak warga dan kelurahan, serta pihak RT termasuk yang hayut,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua RT 03 Dede Karmaji (52) menuturkan hayut beberapa mayat karena longsor sudah sering terjadi. Dan kondisi saat ini mungkin menjadi kondisi terkini. ”Ya, inilah paling disorot, kalo musim hujan berturut-turut, ya, sering kejadain, cuman gak ada info, cuman ini saja,” tuturnya.

Dede menambahkan bencana longsor ini terjadi sejak 4-5 tahun belakangan. “Yang dimakamkan ada 200 lebih, 90 persen warga RW 06 RT 03,” pungkasnya.(adi/pojokbogor)