25 radar bogor

Terkendala Kontur Tanah, Minta Bantuan PT KAI Bangun Stasiun Sukaresmi

BELUM RAMPUNG: Penataan Stasiun Bogor sulit dilakukan karena Stasiun Sukaresmi belum dibangun.
Perlintasan kereta api di sekitar Sukaresmi Tanah Sareal.

BOGOR-RADAR BOGOR, Rencana pembangunan Stasiun Sukaresmi di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, tengah menjadi pembahasan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Teranyar, Pemkot Bogor akan meminta bantuan PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar dapat diajukan ke Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemnhub).

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan, saat ini pembahasan kelanjutan pembangunan Stasiun Sukaresmi akan dibahas bersama dengan sejumlah pihak. Pasalnya, pembangunan Stasiun Sukaresmi masih terkendala kontur tanah yang miring.

“Kejelasan dari PT KAI terkait dengan aset yang sudah dibeli Pemda (pemerintah daerah) dan rencananya dibangun Stasiun Sukaresmi,” kata Dedie.

Dedie menjelaskan, tanah yang diperuntukkan untuk Stasiun Sukaresmi masih memiliki tingkat kemiringan yang cukup tinggi. Sehingga, kereta yang berhenti berpotensi dapat tetap melaju.

“Sudut kemiringan rel ini harus disesuaikan di sudut yang memungkinkan kereta berhenti tanpa harus dilakukan semacam pengereman. Jadi kan gini, kalo misalnya masinis lupa narik rem, kalo misalnya sudut kemiringan masih curam, kereta akan jalan,” terang Dedie.

Dalam waktu dekat, Dedie menyatakan, segera melanjutkan pembahasan tersebut dengan PT KAI. Sehingga, sudut kemiringan yang menjadi kendala dapat diatasi.

“Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) masih ada pertemuan lanjutan terkait beberapa poin dengan teknik kemarin,” ucapnya.

Sementara, Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa belum dapat menjelaskan rencana pembangunan tersebut.

Eva mengatakan, kelanjutan pembangunan Stasiun Sukaresmi merupakan kewenangan DJKA Kemenhub.

“Terkait hal tersebut mungkin lebih tepatnya coba konfirmasi ke DJKA ya,” kata Eva.

Di tempat terpisah, Kasubag Humas Ditjen Perkeretaapian Supandi mengatakan masih belum mengetahui secara pasti kelanjutan pembangunan Stasiun Sukaresmi. Supandi menjelaskan masih akan melihat dokumen pengajuan tersebut. “Dicek dulu,” ucapnya.

Di sisi lain, Kepala Bappeda Kota Bogor Hanafi mengaku pembahasan dengan PT KAI bukan hanya seputar kelanjutan pembangunan Stasiun Sukaresmi.

Hanafi menjelaskan, pertemuan dengan PT KAI merupakan tindak laniut dari pertemuan pertama di Gunung Geulis, Kabupaten Bogor, Kamis (6/2) lalu.

“(Dengan PT KAI) kita akan membahas banyak hal persoalan transportasi di Kota Bogor,” ucap Hanafi. Dia menyebut Pemkot Bogor memiliki sejumlah program penataan transportasi yang perlu dikomunikasikan dengan PT KAI. Hanafi mengaku, pertemuan dengan PT KAI masih sebatas komunikasi.

“Kita bicarakan penataannya, kemudian JPO (jembatan penyebrangan orang), rencana operasional trem ini, pembangunan Sukaresmi juga. Lebih ke arah konsolidasi ya,” katanya.

Stasiun Sukaresmi merupakan proyek pembangunan Kota Bogor sejak 2014. Tahun 2015, Pemkot Bogor telah melakukan perluasan lahan untuk stasiun tersebut sekitar 1,8 hektare.

Berdasarkan rencana, Stasiun Sukaresmi akan dijadikan TOD (transit oriented development). Pembangunan tersebut diharapkan dapat mengurangi beban penumpang kerata api di Kota Bogor yang mencapai 79.192 per hari. (ded/c)