25 radar bogor

Pembenahan Infrastruktur Pasca Bencana di Bogor Barat Dinilai Kurang Maksimal

Jembatan
Salah satu kawasan di Bogor Barat yang memerlukan pembangunan infrastruktur pasca bencana awal tahun lalu.
Jembatan
Salah satu kawasan di Bogor Barat yang memerlukan pembangunan infrastruktur pasca bencana awal tahun lalu.

NANGGUNG-RADAR BOGOR, Pasca bencana awal tahun di wilayah Bogor Barat, Anggota Komisi 4 DPRD Kabupaten Bogor, Nurodin meminta pemerintah lakukan ekstra pembenahan pada infrastruktur yang ada di wilayah terdampak bencana.

Meskipun sudah ada perbaikan, namun menurutnya, pemerintah harus lakukan yang lebih lagi, karena untuk sampai kembali seperti dulu, memang butuh waktu yang tidak sebentar.

“Karena kerusakan bukan hanya jalan saja, melainkan sektor lain pun rusak,” kata Nurodin yang juga mantan Kepala Desa Kiarasari Kecamatan Sukajaya, kepada Radar Bogor, kemarin (12/2).

Pria yang akrab disapa Jaro Peloy itu menjelaskan, dari sisi infrastruktur jalan dan jembatan khususnya. Perlu ada upaya perbaikan segera. Karena, beberapa titik yang berada di perbatasan masih belum dilalu kendaraan biasa.

“Serta infrastruktur jalan yang menjadi akses, baik antara Bogor dan Sukabumi, Lebak dan Tangerang, karena bicara daya saing daerah, tentu di perbatasan ini perlu ditata dengan baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, yang paling terpenting itu adalah hunian sementara (huntara) yang layak atau hunian tetap (huntap), serta sarana pendidikan sekolah. Karena kegiatan KBM harus terus berjalan.

“Jalan desa pun segera diperbaiki, karena kalau menggunakan DD maupun ADD tidak akan cukup. Artinya perlu ada dana lain dan pemkab harus memikirkannya tidak hanya jalan utama saja,” tuturnya.

Ia juga mengungkapkan, mengenai akses di wilayah Nanggung. Katanya, akses tersebut juga perlu segera ada perbaikan, karena penghubungan wilayah lain dan menjadi alternatif, khususnya warga sekitar.

Bantuan keuangan infrastruktur per desa 1 milyar, di 2021 rencana sudah masuk, jika memang memungkinkan daerah terdampak bencana bisa lebih awal pencairannya 2020 khususnya desa yang terdampak,” pungkasnya. (nal/c)