25 radar bogor

Diperiksa Mahkamah Kehormatan Partai, Andre Disumpah di Bawah Alquran

Anggota Komisi VI DPR yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade diperiksa Majelis Kehormatan Partai. Pemeriksaan itu terkait kasus penggerebeksan Pekerja Seks Komersil (PSK) di Padang, Sumbar. (dok JawaPos.com)
Anggota Komisi VI DPR yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade diperiksa Majelis Kehormatan Partai. Pemeriksaan itu terkait kasus penggerebeksan Pekerja Seks Komersil (PSK) di Padang, Sumbar. (dok JawaPos.com)
Anggota Komisi VI DPR yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade diperiksa Majelis Kehormatan Partai. Pemeriksaan itu terkait kasus penggerebeksan Pekerja Seks Komersil (PSK) di Padang, Sumbar. (dok JawaPos.com)
Anggota Komisi VI DPR yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade diperiksa Majelis Kehormatan Partai. Pemeriksaan itu terkait kasus penggerebeksan Pekerja Seks Komersil (PSK) di Padang, Sumbar. (dok JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Anggota Komisi VI DPR yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade diperiksa Majelis Kehormatan Partai. Pemeriksaan itu terkait kasus penggerebeksan Pekerja Seks Komersil (PSK) di Padang, Sumbar.

Andre mengaku diminta untuk menceritakan secara detail mulai dari kronologi penggerebekan PSK di salah satu kamar hotel di Kota Padang itu berlangsung.

“Pokoknya semua kebutuhan mahkamah partai sudah saya sampaikan, sudah saya jelaskan dengan terang benderang dan penjelasannya saya itu disumpah di bawah Alquran karena kebetulan agama saya Islam,” ujar Andre di DPP Partai Gerindra, Jakarta, Selasa (11/2).

Andre tidak mau mengklaim dirinya merasa benar dalam pengrebekan terhadap PSK berinisial NN tersebut. Semua keputusan ia serahkan kepada Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra.

“Yang jelas itu kewenangan pimpinan. Tugas saya sebagai kader yang taat loyal dan patuh menghadiri panggilan dan jelaskan,” katanya.

Lebih lanjut, Andre juga menegaskan, dirinya siap menerima segala bentuk rekomendasi sanksi yang bakal diambil oleh Partai Gerindra.

“Saya sampaikan jabatan itu dipertanggung jawabkan dunia akhirat. Jadi pertanggungjawaban itu dunia akhirat masa kita takut ke mahkamah partai,” ungkapnya.(jwp)