25 radar bogor

Dibangun Seharga 5,5 Miliar, Jembatan di Cianjur INi Ambruk dan Nyaris Makan Korban!

NYARIS TELAN KORBAN: Ambruknya jembatan penghubung Kelurahan Bojongheran dan Desa Babakankaret disebabkan putusnya kabel sling penyangga dan pengikat rangka jembatan. Foto: Fadilah Muanajat/ Radar Cianjur
NYARIS TELAN KORBAN: Ambruknya jembatan penghubung Kelurahan Bojongheran dan Desa Babakankaret disebabkan putusnya kabel sling penyangga dan pengikat rangka jembatan. Foto: Fadilah Muanajat/ Radar Cianjur

BOGOR-RADAR BOGOR,Jembatan seharga Rp5,5 miliar tiba-tiba ambruk. Jembatan yang kini sedang dikerjakan CV Karya Utama sejak Agustus 2019 itu nyaris memakan korban jiwa.

Dua pekerja proyek pembangunan jembatan yaitu AS (35) dan KR (37) nyaris meregang nyawa saat jembatan penghubung Kelurahan Bojongherang dengan Desa Babakankaret ambruk.

Kedua pekerja itu dapat selamat dari maut karena masih tertambat pada tali pengaman. “Kami mencoba tak panik. Sesuai arahan dan pengalaman, kami berdua berpegangan pada baja jembatan dan percaya pada tali pengaman,” ujar AS.

Ia pun turun dan melepas tali setelah bagian tengah jembatan mendarat di dasar sungai.
“Kami bersyukur selamat, kejadiannya hanya beberapa detik,” katanya.

Pembangunan jembatan Cibalagung Pasirgede Raya Tangkil tahap II Dinas PUPR, Kabupaten Cianjur dilaksanakan oleh CV Karya Utama sejak bulan Agustus 2019. Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Cianjur, Cepi Rahmat mengatakan, peristiwa ambruknya jembatan menjadi tanggungjawab pemborong karena masih dalam tahap pengerjaan proyek. “Kami menduga ada kesalahan teknis dalam pemasangan. Itu masih dalam tanggungjawab pihak pengembang karena masih dalam tahap pengerjaan,” kata Cepi.

Ia memaparkan, belum bisa menjelaskan secara rinci perihal ambruknya jembatan karena bidang pembangunan jalan belum melaporkan. “Untuk jelasnya silahkan datang ke bagian bidang atau seksi pembangunan jembatan,” sarannya.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cianjur, Dody Permadi menjelaskan, sebelum pemasangan rangka jembatan tersebut, pihak Dinas PUPR, penyedia dan konsultan pengawas sempat memberikan pertimbangan kepada Tim Erection jembatan untuk menggunakan perancah (scafiolding) sebagai penyangga atau penopang dari bawah saat pemasangan rangka jembatan. “Penyedia jasa sudah melakukan pemasangan perancah untuk menopang konstruksi rangka jembatan,” paparnya.

Menurutnya, Tim Erection jembatan malah mengganti tiang-tiang perancah dengan kabel slang sebagai penyangga dan pengikat konstruksi rangka jembatan. “Ambruknya jembatan karena putusnya kabel sling penyangga dan pengikat rangka jembatan yang dipasang oleh Tim Erection,” katanya. (dil)