25 radar bogor

Bima Arya Sebut Bogor Utara Akan Jadi Pusat Ekonomi Baru

Ekonomi
Wali Kota Bogor Bima Arya menghadiri topping off apartemen El Centro Bogor di Jalan KH Sholeh Iskandar, Bogor Utara, Jumat (31/1/2020).
Ekonomi
Wali Kota Bogor Bima Arya menghadiri topping off apartemen El Centro Bogor di Jalan KH Sholeh Iskandar, Bogor Utara, Jumat (31/1/2020).

BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor Bima Arya menghadiri topping off apartemen El Centro Bogor di Jalan KH Sholeh Iskandar, Bogor Utara, Jumat (31/1/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Bima menyebut bahwa ke depannya kawasan Bogor Utara akan menjadi pusat ekonomi baru lantaran kawasan Bogor Tengah, khususnya seputaran Kebun Raya sudah jenuh.

Membuka sambutan, Bima Arya membahas seputar fluktuasi ekonomi yang sebagian pelaku usaha merasakan dampaknya. “Mungkin semua tahu ada masa-masa dinamika ekonomi kita fluktuatif. Ada beberapa juga ada yang terkena imbas secara langsung. Tapi pada intinya, mari kita yakini bersama, Bogor ini punya modal yang luar biasa dan berbeda. Kita lakukan beberapa kajiannya. Karena kata Pak Jokowi kita harus mengantisipasi resesi ekonomi,” ungkap Bima Arya.

Bima menambahkan, dalam mengkaji kondisi itu dirinya mengundang para ahli ekonomi untuk berdiskusi dan merumuskan berbagai langkah ke depannya. “Saya mengundang para ekonom, ada tim ekonom dari Standard Chartered, teman-teman dari IPB saya undang ke Balaikota. Saya bilang ini resesi di mana dampaknya bagi Kota Bogor? Betul resesi akan ada dampak dan telah ada dampak. Tapi Kota Bogor ini kalau dari struktur ekonominya itu kota yang relatif paling mandiri dibanding kota-kota lain seputar Jabodetabek,” terang Bima.

Lantas, apa ukuran mandiri tersebut? “Arus komuter ke Jakarta itu dari Kota Bogor paling kecil, yakni hanya 30 persen. Sementara Tangerang, Depok dan Bekasi lebih besar lagi, bisa 70-80 persen. Jadi, Bogor lebih banyak tidak tergantung kepada Jakarta. Kalau yang lain, misalkan Jakarta goyang, yang lain ikut goyang. Karena struktur ekonominya tergantung Jakarta,” jelasnya.

Yang kedua, lanjut Bima, yang membedakan Bogor dengan kota yang lainnya adalah kekuatan MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition) dan industri wisatanya, seperti kuliner, kerajinan dan lain-lain.

“Jadi kita itu sangat kuat sekali ketika weekday orang-orang yang datang untuk workshop, seminar dan lain-lain. Lalu weekend berwisata kuliner, belanja di Bogor. PAD Kota Bogor ketika saya dilantik tahun 2014 itu Rp 400 miliar sekian, lalu tahun ini Insya Allah baik jadi Rp 1 triliun. Posturnya dari itu, dari jasa, kita mandiri, kita kokoh. Karena itu cara untuk mengundang konsumen, mengundang investor adalah itu. Kita pastikan struktur ekonomi kita mandiri dan kuat,” bebernya.

Bima pun menyebut, kawasan Bogor Utara akan menjadi kota masa depan karena akan aktivitas perekonomian akan digeser ke titik tersebut. “Ini (Bogor Utara) adalah kota masa depan. Di seputaran Istana dan Kebun Raya sudah jenuh. Bahkan, kita berpikir sekarang menggeser pusat pemerintahan karena parkir saja sudah susah di balaikota. Opsinya membangun gedung baru atau bergeser,” katanya.

“Bergeser kita ingin membangun pusat ekonomi Bogor yang baru itu di daerah ini  (Bogor Utara) sebetulnya. Ini ada beberapa titik yang sedang berkembang. Selain El Centro ada Olympic City, SBY Center, dan lain-lain. Dan nanti tahap berikutnya dari LRT kita harapkan mengkoneksikan antara Sentul dan Baranangsiang dengan titik ini.

Jadi ini adalah kawasan masa depan. Mari kita yakinkan bersama, para konsumen dan investor bahwa jangan pernah ragu untuk melirik Bogor sebagai tempat untuk melakukan investasi, baik properti maupun usaha lainnya,” tambah Bima.

Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PT Pilar Artha Mandiri (pengembang El Centro Apartment Bogor) Nuraeni Wahida Yunus, Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser, Camat Bogor Utara Rahmat Hidayat dan lain sebagainya. (prokompim)