25 radar bogor

Pusat Studi Bencana IPB University Jalin Kerjasama Regional

BOGOR-RADAR BOGOR,Pusat Studi Bencana (PSB), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University mulai merintis kerjasama regional. Untuk tahap awal, Kepala PSB, Dr Yonvitner dan Sekretaris PSB, Dr Perdinan melakukan kunjungan ke beberapa lembaga untuk merintis jalinan kerjasama di lingkup ASEAN. Yakni SEARCA, International Centre for Tropical Agriculture (CIAT) dan Resilience Institut Philipina.

“PSB dan SEARCA menyepakati untuk joint program pelatihan di bidang kebencanaan. Ada tiga agenda yang kami bahas yaitu training peningkatan kapasitas kebencanaan untuk perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat. Selanjutnya adalah supporting bagi riset graduate school bagi mahasiswa di negara ASEAN dan mendukung rencana penguatan program ASEAN atau regional disaster resilience sebagai bagian dari program bersama di ASEAN untuk kebencanaan,” ujar Dr Yonvitner, Kepala PSB saat diterima di SEARCA’s Graduate Scholarship Program Maria Cristeta Cuaresma.

Untuk CIAT, PSB rencananya akan melakukan kerjasama di bidang riset adaptasi iklim dan bencana pada sektor pertanian. Pokok pembahasan termasuk dalam penguatan supply chain dan produktivitas pertanian. Dalam kesempatan ini tim PSB berdiskusi tentang peluang joint riset program dengan tim CIAT yang diwakili James Ellison, Leo Kris M Palao, Joshua Martin Santos serta pertukaran riset mahasiswa post graduated.

Sementara itu, berdasarkan hasil diskusi dengan Direktur Resilience Institute Philipina, Prof Genaro A Cuaresma, kedua pihak akan melakukan penguatan institut kebencanaan di kawasan Malaysia, Philipina dan Indonesia (MAPHILINDO). Prof Genaro mendorong pentingnya kerjasama regional karena akhir-akhir ini kejadian dan risiko kebencanaan makin meningkat.

“Kami sadar bahwa pengendalian bencana butuh kerjasama regional dan pendekatan yang lebih adaptif. Selanjutnya kami juga setuju untuk melakukan pertukaran mahasiswa yang melakukan riset kebencanaan, share modality dan instrument pengendalian bencana serta exchange program bidang kebencanaan,” ujar Dr Yonvitner.

Pada kesempatan ini, Dr Perdinan juga memaparkan pengalaman (share knowledge) mengenai climate disaster dan prediction kepada jaringan mahasiswa University of Philipines (UP) yang dihadiri oleh 16 member of University of Philipines, ASEAN, India dan Jepang.

“Program ini sekaligus menjadi bagian dari upaya PSB IPB University untuk turut berkonstribusi pada level regional bidang kebencanaan. PSB akan terus melakukan koordinasi dan penguatan kerjasama regional. Sebuah langkah kecil namun diperlukan untuk mendapat manfaat lebih besar bagi masyarakat dan sebagai bentuk integritas dari inovasi kita kepada masyarakat,” tandas Dr Yonvitner. (yon/Zul)