25 radar bogor

Minim Perhatian, Dewan Usulkan Anggaran Satgas Pelajar untuk Cegah Tawuran

Ilustrasi-Tawuran
Ilustrasi Tawuran
Ilustrasi-Tawuran
Ilustrasi Tawuran

BOGOR-RADAR BOGOR, Keberadaan Satgas Pelajar Kota Bogor rupanya minim perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Padahal, keberadaan mereka sangat penting dalam mencegah tawuran pelajar di kota hujan ini.

Hal ini berbeda dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, yang sudah lama memasukkan anggaran yang dikucurkan untuk menunjang operasional tim satgas.

“Selama ini kita mempunyai tim satgas pelajar yang selalu memantau di sekitar wilayah Kota Bogor, dan perlu saya sampaikan keberadaan satgas tidak ada gaji, satgas bekerja secara sukarela,” ujar Ketua Satgas Pelajar Kota Bogor, Wasi Jatmiko kepada Radar Bogor, kemarin.

Meski mengaku keterbatasan personil, Satgas Pelajar setiap hari bergerak untuk melakukan patroli tersebar di sejumlah wilayah Kota Bogor, sehingga dapat meminimalisir aksi tawuran pelajar tersebut.

“Dengan keterbatasan personil selama ini kita bekerja semaksimal mungkin untuk mengamankan pelajar Kota Bogor, meski tak ada jaminan asuransi jiwa juga kepada Satgas, bayangkan saja,” paparnya.

Ia mendorong kepada pimpinan dewan untuk melihat kondisi tersebut. “Minimal, mendorong agar Pemkot Bogor memberikan perhatian kepada Satgas Kota Bogor. Tolong dicantumkan keberadaan Satgas memang ada,” pintanya.

Jatmiko berharap di dalam penanganan Satgas Pelajar, agar masyarakat dapat membedakan penanganan kenakalan yang dilakukan pelajar dan masyarakat umum.

“Beri kesempatan kami untuk memberikan pendidikan dan pembinaan kepada mereka,” ucapnya.

Wasi menambahkan, selama ini, pekerjaannya sangat terbantu dengan keberadaan Satpol PP dan aparat kepolisian.

“Saat ini memang sedang dikaji ulang, secara keseluruhan cukup banyak karena idealnya setiap sekolah harus memiliki Satgas internal dengan rasio 150 siswa per satu satgas, yang bertugas mengamankan siswa di sekolah dan di luar lingkungan sekolah,” ucapnya.

Sedangkan satgas yang berada di bawah Komando Markas Disdik sebagai eksternal satgas ada 20 orang, yang selalu bergantian melakukan operasi rutin mengantisipasi pergerakan pelajar.

Sementara itu, Ketua Pansus Raperda Ketertiban Umum dan Ketentraman dan Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat, Pepen Firdaus bakal mendorong agar Pemkot Bogor lebih memperhatikan keberadaan Satgas, dengan meminta Pemkot Bogor memasukan anggaran biaya operasional untuk Satgas.

“Semasa untuk kepentingan masyarakat pasti saya akan dukung dan fasilitasi. Keberadaan Satgas memang sangat diperlukan, mengingat intensitas tawuran pelajar cukup tinggi,” tukasnya.

Di sisi lain, tawuran antar pelajar masih menjadi persoalan dunia pendidikan hingga saat ini. Hal itu menjadi sorotan Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah II Jawa Barat.

Kepala KCD Pendidikan Kota Bogor, Aang Taryana mengaku telah melakukan berbagai upaya agar tawuran tak lagi terjadi.

Salah satunya melalui pembinaan para kepala sekolah baik negeri maupun swasta dengan melibatkan Kodim, Korem dan Polresta.

Belum lama ini, kegiatan itu baru saja dilakukan. Salah satu hasilnya menambah jumlah Satuan Tugas (Satgas) Pelajar di masing-masing sekolah yang juga melibatkan aparat keamanan.

“Hal ini untuk mengantisipasi agar tawuran antar pelajar tidak kembali terjadi, apalagi sampai memakan korban,” tukasnya.(ded/c)