25 radar bogor

Terganjal Pembebasan Lahan, Target Pembangunan Bendungan Ciawi Mundur ke 2021

Bendungan
Tinjauan pemerintah pusat ke bendungan Ciawi yang molor lantaran belum tuntas dalam pembebasan lahan, Kamis (23/1).
Bendungan
Tinjauan pemerintah pusat ke bendungan Ciawi yang molor lantaran belum tuntas dalam pembebasan lahan, Kamis (23/1/2020).

MEGAMENDUNG-RADAR BOGOR, Belum tuntasnya pembebasan lahan menjadi satu-satunya kendala pembanguan bendungan Ciawi dan Sukamahi di wilayah Kabupaten Bogor.

Kondisi itu membuat pembangunan kembali molor. Bahkan target rampungnya pun mundu ke 2021.

Masalah tersebut disampaikan Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR, Ni Made Sumiarsih yang langsung meninjau lokasi, Kamis (23/1/2020).

Ni Made, sapaan akrabnya menjelaskan, proses pengerjaan bendungan Ciawi pada awal 2020 baru mencapai 44,97 persen, dengan lahan yang sudah dibebaskan 92,19 persen.

Sedangkan, proses pengerjaan bendungan Sukamai, proses pengerjaanya baru mencapai 37 persen, dengan lahan yang sudah dibebaskan 90,31 persen.

“Kalau proses pengerjaannya sendiri bisa cepat, jika pembebasan lahan ini sudah 100 persen dibebaskan,” jelasnya kepada Radar Bogor.

Ketika ditanya apakah bisa selesai proses pengerjaan dua bendungan yang mengaliri aliran sungai Ciliwung pada awal 2021, dirinya menjawab yakin. Dengan catatan semua lahan sudah dibebaskan.

“Insyaallah yakin selesai, gimana kita mau mengerjakan kontuksi kalau lahan belum semua dibebaskan,” tukasnya.

Ditempat yang sama, anggota Komisi V DPR RI Herson Maluyu yang ikut meninjau lokasi bendungan mengatakan, seharusnya upaya pembebasan lahan ini sudah tuntas jauh-jauh hari. Sehingga tidak menghambat proses pembangunan bendungan.

“Saat ini progres pembangunan dua proyek bendungan di Kabupaten Bogor ini baru diangka sekitar 45 persen, hal itu bukan karena ketersiapan dana tetapi karena lambatnya proses pembebasan lahan hingga target proyek bernilai triliunan rupiah ini diundur hingga akhir tahun 2020,” tambah mantan Bupati Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara.

Menambahkan, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung – Cisadane Bambang Hidayah mengungkapkan lahan yang belum dibebaskan atau tersisa kebanyakan sedang berproses di Pengadilan Negeri (PN) Cibinong.

“Pembebasan lahan tersisa itu karena masih dalam proses konsinyasi di PN Cibinong, lalu ada lahan masjid yang sedang kami siapkan bangunan masjid pengganti dan ada juga yang belum dibayar tetapi itu di wilayah genangan hingga tidak mempengaruhi proyek pembangunan fisik bendungan,” ungkap Bambang.

Sementara itu, Pimpinan proyek Bendungam Ciawi (Cipayung) dari PT. Abipraya – Sacna KSO

Wima Regianto menjelaskan bahwa molornya pembangunan Bendungam Ciawi (Cipayung) ke akhir tahun 2020 ini larena lambatnya proses pembebasan lahan.

“Sejak ditetapkan pada tahun 2017, kami baru bisa mengerjakan pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) pada awal tahun 2018, itu pun tetap terhambat karena permasalahan lambatnya pembebasan lahan. Setelah pembebasan lahan mulai meningkat hingga diangka 90 persen kami pun sudah bisa membangun banguan pengelak, tugu bendungan dan sheet pile hingga saat ini sudah mencapai sekitar 45 persen,” jelas Wima.

Untuk mempercepat proses pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) dan agar proyek multi years ini tepat waktu, pria asli Kota Surabaya, Jawa Timur ini menyatakan akan melakukan berbagai upaya.

“Asalkan cuaca mendukung, kami siap menambah alat berat dan menambah pekerja hingga pekerjaan pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) bisa diselesaikan tepat waktu,” katanya. (cr2/b)