25 radar bogor

Masih Dipenuhi Lumpur Tebal, Warga Desa Bojongkulur Kelimpungan

Bojongkulur
Kondisi salah satu komplek pemukiman warga di Desa Bojongkulur yang dipenuhi lumpur. Hendi/Radar Bogor
Bojongkulur
Kondisi salah satu komplek pemukiman warga di Desa Bojongkulur yang dipenuhi lumpur. Hendi/Radar Bogor

GUNUNGPUTRI–RADAR BOGOR, Lepas dari banjir, warga Desa Bojongkulur kini dihadapkan dengan masalah lain. Hingga kemarin, warga masih kesulitan dengan lumpur.

Blok Y RW 24, Vila Nusa Indah menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah karena masih banyak gunungan sampah dan tanah hingga setebal 1,5 meter.

Kepala Unit (Kanit) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Gunungputri, Surdadi menyebut, ada di beberapa titik terdampak yang masih berlumpur. Rata-rata, lokasi itu berada tak jauh dari pinggir Sungai Cileungsi.

Menurut dia, proses pembersihan lumpur menggunakan tiga becko, delapan dump truk serta dua unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dari Pemkab Bogor.

Lebih lanjut ia mengatakan, ada 10 anggota Pol PP Kecamatan Gunungputri yang dikerahkan setiap hari untuk membantu pembersihan.

“Bantuan tiap unit juga ada dari BPBD, DLH, hingga anggota DPRD, salah satunya truk penyedot tinja,” ungkap Surdadi.

Ia mengungkapkan, banyak bantuan yang diberikan pemerintah untuk Bojongkulur sejak awal peristiwa tersebut.

Meski begitu, sambung dia, ada beberapa yang tidak terdaftar langsung di desa. Sehingga, bantuan yang diberikan tidak terlihat.

Surdadi berpesan, seluruh pihak dapat terus memberikan bantuan agar lumpur bisa segera habis.

Sementara, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C), Puarman menjelaskan, sampai saat ini ada enam lokasi yang masih berlumpur.

Di antaranya, RW23 Blok V, RW24 Blok Y, RW28 Blok CC, RW22 Blok S, RW29 Blok EE2, dan Blok N9 Pulau.

“Itu di Vila Nusa Indah satu dan dua. Lokasinya memang dipinggir sungai banget,” terang Puarman.

Ia menambahkan, lumpur yang ada di sekitaran jalan mencapai 10 hingga 25 sentimeter. Menurut Puarman, yang paling parah adalah 90 persen lumpur menutup selokan.

“Karung ukuran 20 atau 25 kilogram dan dump truk yang saat ini masih sangat dibutuhkan,” tuturnya. (rp1/c)