25 radar bogor

Lebih Murah, Pemkot Bogor Siap Gunakan Trem Baru Buatan dalam Negeri

Ilustrasi-Trem
Iustrasi Trem, salah satu target penataan transportasi penunjang di Kota Bogor.
Ilustrasi-Trem
Iustrasi Trem

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, terus berusaha menambah moda transportasi massal di Kota Hujan ini. Salah satunya akan mengadakan moda transportasi trem. Pemkot Bogor pun kemungkinan memilih opsi menggunakan trem baru buatan dalam negeri dari PT Industri Kereta Api (Inka).

Pasalnya, trem baru lebih murah dan efisien. Rencana itu disampaikan dalam pertemuan Pemerintah Kota Bogor bersama Asia Pasifik Colas Rail dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek di Paseban Narayana, Balaikota Bogor, Jumat (17/01/2020).

Di mana dalam pertemuan tersebut Pemerintah Kota Bogor, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek dan Asia Pasifik Colas Rail membahas tentang kajian penggunaan trem di Kota Bogor.

Managing Director – Asia Pasifik Colas Rail, Jerome Bellemin menuturkan secara kontur tanah, kemiringan dan luas lintasan Kota Bogor layak menggunakan moda transportasi trem.

Dalam kajian itu, Jerome juga menjelaskan trem yang digunakan lebih baik yang baru. “Kita baru saja menjelaskan perkembangan dan apa yang akan diselesaikan, sehingga kita bisa menyampaikan feasibility study yang lengkap,” kata Jerome di Balai Kota Bogor, Jumat (17/1).

Ketimbang menerima hibah trem dari Belanda, Jerome menyarankan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor lebih memilih trem yang baru. Pasalnya, trem baru akan dapat digunakan dalam jangka panjang. “Kita lebih merujuk pada yang baru. Kita juga membahas dampak positif dan negatif menggunakan modal transportasi itu,” jelasnya.

Sementara itu Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim memaparkan, kajian yang di sampaikan Colas mengukur efesiensi trem baru dan bekas dari hasil hibah. Secara perwatan, sambung Dedie, trem baru lebih murah dan safety.

Dedie menuturkan, trem bekas bakal memakan banyak biaya untuk perawatan dan modifikasi. Ditambahkan lagi, kata Dedie, trem lama juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.

“Beberapa aspek harus dimodifikasi, air condition, tentang pemakaian material yang kurang ramah lingkungan kalo dari studi ada kromium yang harus dikupas, pengupasan penegecatan itu ada biaya lagi,” jelasnya. “Jadi lebih baik usulannya yang baru saja,” katanya.

Pemkot Bogor masih memiliki opsi untuk mendapat hibah trem dari Utrecht, Belanda. Namun, Pemkot Bogor juga mempertimbangkan trem baru produk dalam negeri buatan PT Industri Kereta Api (Inka) persero.

Dedie mengatakan, usulan tersebut akan dijadikan masukan untuk mempertimbangkan trem yang akan digunakan di Kota Bogor. Dia menjelaskan, hasil itu belumlah final.

“Tadi sudah diskusi dengan Kepala BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) sebetulnya dari situ sudah paham. Tentu lebih efisien bikin yang baru, efisiensinya jangka panjang. Tapi kalo yang baru menag mahal di awal,” ujarnya.

Dedie mengatakan, Colas juga telah mengusulkan satu rute sepanjang 7,1 kilometer (km) untuk trem koridor yang pertama. Rute itu akan membentang dari Terminal Baranangsiang melintasi Jalan Otista Iskandar atau menutari sistem satu arah (SSA) kembali lagi ke Baranangsiang. “Jadi dari hitungan Colas, (PT) Iroda dan (PT) Egis itu 7,1 km kurang lebih untuk trase (rute) pertama,” katanya.

Nantinya, Dedie mengatakan, pihaknya juga akan membahas sejumlah skema pembiayaan trem di Kota Bogor mulai Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) hingga konsorsium.

Tak hanya itu, Dedie menambahkan, pihaknya juga akan menyelarasakn trem dengan transportasi kereta rel listrik (KRL) dan juga menyambut kedatangan Lintas Rel Terpadu (LRT) di Kota Bogor. “Mudah-mudahan semua teraomodir mulai dari (Terminal) Baranangsiang terakomdir, PT KAI dengan commuter line juga terakmodir,” jelasnya.

Dedie mengatakan, kajian yang disampaikan Colas belumlah lengkap. Pasalnya, kajian yang dilakukan Colas masih berlaku hingga Juni 2020. Sehingga, masih memerlukan tahapan-tahapan selanjutnya. “Kita masih berdiskusi dengan Kemenhub sebagai executing agency,” pungkasnya.(adi/pojokbogor)