25 radar bogor

Drama Lucu Barisan Politikus dan Pelawak Tutup Rakernas I PDIP

 

JAKARTA-RADAR BOGOR,Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I dan HUT ke-47 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (12/1) ditutup dengan acara malam kebudayaan. Şeniman gaek Butet Kartaredjasa memimpin pertunjukan bersama dengan puluhan pekerja seni lainnya.

Tampak hadir mengisi acara, komedian Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Boris, Mucle, dan Abdul. Politikus PDI Perjuangan Aria Bima juga ambil peran untuk menghibur peserta Rakernas I yang juga disaksikan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Sejumlah lawakan pun ditampilkan, temanya membahas soal wilayah yang tak pernah selesai dengan urusan banjir. Cak Lontong yang mengenakan dandanan ala bangsa Eropa mengatakan, penyelesaian banjir dengan cara normalisasi dan naturalisasi. Namun, dia sendiri mengaku tak paham apa arti kata tersebut.

Sontak hal itu memancing tawa penonton. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bahkan beberapa kali terlihat tersenyum melihat drama yang dimainkan para aktor, aktris dan komedian tersebut.

Suasana semakin meriah ketika Politikus PDIP Kirana Larasati ikut naik panggung. Memegang peran gadis cantik, Cak Lontong dan Marwoto saling berebut mencari perhatian Kirana.

Marwoto mengambil start awal, untuk menarik perhatian, dia seolah membetulkan mic milik Kirana secara halus. Langkah itu pun dibalas Akbar dengan sinis.

“Ini mic saya juga rusak,” ucap Akbar yang direspons sinis oleh Marwoto dengan gimik meludah.

Setelah Marwoto, giliran Cak Lontong yang berupaya menarik perhatian Kirana. Rayuan maut dikeluarkan. “Kamu tahu tandanya burung berkicau?” tanya Cak Lontong ke Kirana.

“Tidak,” jawab Kirana.

“Kamu tau artinya bunga-bunga itu?,” tanya Cak Lontong lagi.

“Tidak tahu,” sahut Kirana.

“Cantik-cantik ternyata enggak tahu apa apa,” celetuk Cak Lontong dengan muka khasnya dan disambut tawa penonton.

Pementasan kemudian ditutup dengan pembacaan puisi berjudul “Aku Melihat Indonesia” karya Bung Karno. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Politikus PDIP Aria Bima didapuk sebagai pembaca puisi tersebut.

“Begitulah kita memaknai rempah dari sejarah. Kita harus terus memperjuangkan kejayaan, tidak bisa hanya berhenti di masa silam, tidak bisa. Sebab kalau kita hanya berhenti di masa lalu dinina bobokan di kejayaan masa lalu, di alam mimpi, sekarang harumnya rempah, aroma rempah menjadi inspirasi kita bersama, inspirasi untuk kebangkitan kejayaan kita,” kata Butet.

Butet kemudian mengajak peserta yang hadir dan seluruh artis menyanyikan lagu Gemu Famire dari Nusa Tenggara Timur. Lagu riang itu mengakhiri seluruh rangkaian acara. Megawati pun naik ke atas pentas dan menyalami Butet cs diakhiri foto bersama.(JWP)