25 radar bogor

Bangun Rumah Kembali Pasca Terdampak Bendungan Ciawi, Warga Megamendung ‘Nombok’

Proyek pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Proyek pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

MEGAMENDUNG–RADAR BOGOR,Sejum­lah warga terdampak proyek Ben­dungan Ciawi di Mega­men­dung merasa tidak men­da­patkan untung dari kom­pen­sasi yang mereka terima. Pa­sal­nya, harga pembangu­­­n­an rumah di lokasi yang baru lebih besar dibandingkan dari yang mereka terima.

Rugi bahkan nombok dilon­tarkan salah satu warga, Edi Junaedi, yang tinggal di Kam­pung Pasir Purut RT 01/07 De­sa Gadog, Kecamatan Mega­men­dung, Kabupaten Bogor.

Menurutnya, uang ganti yang diberikan pemerintah nyatanya tidak cukup untuk membangun rumah kembali. ’’Saya nombok bahkan untuk membangun. Saya dapat Rp600 juta, tapi saya bangun rumah Rp680 juta,” bebernya kepada Radar Bogor, kemarin (10/1).

Tidak hanya itu, pemerintah juga tak mempertimbangkan efek lain yang bakal diterima warga, dengan berpindahnya rumah mereka. Salah satunya mata pencarian. Karena, kata dia, saat ini warga di sana mayoritas bermata pencaha­rian sebagai petani.

’’Dengan berpindahnya Kampung Pasir Purut, warga mengalami kesulitan dalam menentukan mata pencaharian yang baru,” tambah Edi.

Menanggapi hal itu, ketua RT 01/07 Kampung Pasir Purut, Anto mengungkapkan, hanya sebagian warga yang merasa uang ganti lahan mereka kurang. Kebanyakan dari mereka bahkan bisa banyak membeli rumah.

Bahkan, lanjutnya, ada war­ga yang tadinya dalam satu ru­mah ditinggal lebih daru satu ke­pala keluarga (KK). Kini mereka bisa pisah dengan rumah masing-masing. ’’Ya­ng terpenting, lokasi yang sekarang lebih mana atau tidak rawan bencana,” tegasnya.

Menambahkan, Camat Me­ga­mendung, Endi Risma­wan pun mengaku, tak mendeng­ar adanya keluhan warga ter­­kait nominal kompensasi ya­ng di­da­pat. Memang, kata Eris –sapa­an akrabnya– bah­wa kom­pen­sasi warga saat ini rata-rata baru 98 persen. ’’Ta­pi tak ada kelu­han mengenai itu (kompen­sasi kurang, re­d),” ungkapnya.

Mengenai dua persen lain­nya, ia mengatakan, pencai­ran tersebut masih dalam pro­ses verifikasi. ’’Berkas masih diverifikasi, sisanya yang dua persen lagi,” tambah Eris.

Sementara untuk perkem­bangan pembangunan ben­dungan, kata Eris, pihaknya tid­ak bisa memastikan per­kem­bangan terkini. ’’Sudah berapa persen saya belum bi­sa pastikan. Nanti akan saya cek langsung ke lapangan,” tu­tupnya.(cr2/c)