25 radar bogor

Bogor Berpotensi Diguyur Hujan Deras 3 Hari Kedepan, Warga Diminta Waspada

Ilustrasi cuaca ekstrem
Ilustrasi cuaca ekstrem
Ilustrasi cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi di Cirebon sepekan ke depan. Foto: Ricardo/JPNN.com
Ilustrasi cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi di Cirebon sepekan ke depan. Foto: Ricardo/JPNN.com

BOGOR-RADAR BOGOR, Pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor di kabupaten Bogor masih menyisakan duka bagi korban. Penanganan pascabencana masih giat dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Pemerintah daerah dan masyarakat dengan bahu membahu menyalurkan logistik bantuan makanan dan obat-obatan.

Hasil pantauan cuaca oleh BMKG saat ini masih belum kondusif untuk penangan pasca bencana. Diketahui Monsun Asia masih dengan kuat melintasi khatulistiwa, sementara angin dari selatan masih intensif dan membentuk pola pertemuan angin memanjang mulai dari Barat-Daya Provinsi Banten menyilang ke Timur-Laut Jawa Barat.

Kepala Stasiun Meteorologi Citeko-Bogor, Asep Firman Ilahi dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, daerah pertemuan (konvergensi) ini mengindikasikan cuaca buruk di wilayah bagian Tengah Jawa Barat.

Dalam kurun waktu 3 hari kedepan (7-9 Januari 2020), diprakirakan cuaca daerah Bogor dan sekitarnya masih diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mulai dinihari hingga siang menjelang sore hari.

“Tak hanya Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Cianjur dan Bandung juga diprediksi terjadi cuaca buruk,” terangnya. Kondisi ini patut diwaspadai terutama petugas dan masyarakat yang tengah melaksanakan distribusi bantuan di daerah bencana.

Selain itu masyarakat yang tinggal di bawah perbukitan rawan longsor dan masyarakat dekat dengan bantaran sungai agar lebih berhati-hati dan waspada, karena hujan yang terjadi secara terus menerus dapat membuat air tanah menjadi jenuh dan tidak tertahan lagi dalam tanah, sehingga menyebabkan longsor dan banjir bandang.

“Imbauan kepada masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati, mengikuti informasi cuaca resmi dari kanal-kanal informasi pemerintah dan tidak mudah percaya dengan kabar bohong (hoaks),” tandasnya.(pin/*)