25 radar bogor

Kisah Korban Banjir di Gunungputri: Selamatkan Anak Tetangga dan Nyaris Tertimpa Pohon

Korban Banjir Gunungputri
Korban banjir diDesa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, curhat kepada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Kamis (2/1/2020).
Korban Banjir Gunungputri
Korban banjir diDesa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, curhat kepada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Kamis (2/1/2020).

GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Hari kedua pasca bencana banjir di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Rabu (1/1) lalu sudah terdata berapa banyak warga yang menjadi korban.

Diketahui korban terdampak pada hari kedua, Kamis (2/1), ada 22 RW dengan 6.600 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban banjir.

Warga Vila Mahkota Pesona Blok IJ6, Sisi Syawardi menjelaskan, pada Rabu (1/1/2020) malam dirinya berusaha menyelamatkan diri dari bencana yang menenggelamkan ribuan rumah di wilayah tersebut. Sisi menuturkan, saat peristiwa tersebut, air sangat kencang.

https://www.radarbogor.id/2020/01/02/tinjau-lokasi-bencana-banjir-di-gunungputri-emil-diomeli-warga/

Dia sempat berusaha menolong tetangganya dengan membopong anak berumur tiga tahun. Di perjalanan tersebut, Sisi mengaku, ada pohon yang tumbang tepat di depan mereka dalam kondisi banjir tersebut.

“Kebayang gak tuh. Untuk selamatkan diri sendiri saja repot apalagi bantu orang,” ujar Sisi saat bertemu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di posko bantuan korban bencana banjir di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kamis (2/1/2020).

Sisi meminta, pemerintah provinsi seharunya cepat mencarikan solusi untuk persoalan yang rutin terjadi di tiap tahunnya. Menurut Sisi, posko bantuan bencana seharus sudah berdiri di titik-titik rawan banjir atau bencana yang telah dipetakan oleh pemerintah setempat.

Sisi menyebut, pada peristiwa banjir Rabu(1/1) pagi hingga malam itu, hanya ada tiga perahu karet untuk warga dengan jumlah ribuan tersebut. Peristiwa banjir ini, kata Sisi, tak pernah dirasakannya saat tinggal di Cikarang, Bekasi, selama 20 tahun.

Sisi mengaku, pindah ke Kabupaten Bogor menjadi perpindahan pahit bagi dirinya. “Saya betul-betul menyesal pindah ke sini. Tapi tidak bisa menyalahkan siapa pun. Sekarang gimana pemerintah agar dapat mencarikan solusi segera untuk bencana rutin,” tutup Sisi.

(rp1)