25 radar bogor

Ingin Masukan ke Dalam Botol, Mata Bocah Cipayung Disembur Bisa Kobra

Bocah korban berinisial S saat mendaptkan penanganan medis saat disembur bisa bayi kobra, Sabtu (28/12). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
Bocah korban berinisial S saat mendaptkan penanganan medis saat disembur bisa bayi kobra, Sabtu (28/12). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
 Bocah korban berinisial S saat mendaptkan penanganan medis saat disembur bisa bayi kobra, Sabtu (28/12). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
Bocah korban berinisial S saat mendaptkan penanganan medis saat disembur bisa bayi kobra, Sabtu (28/12). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK

DEPOK-RADAR BOGOR,Teror ular kobra masih berlanjut di Kota Depok. Sabtu (28/12), mata bocah berinisial S disembur racun bayi kobra, di RW1 Kelurahan/Kecamatan Cipayung Depok. Saat ini bocah berusia 8 tahun itu masih diruang UGD Rumah Sakit (RS) Permata, Kecamatan Sawangan.

Tragedi memilukan ini bermula, saat S bermain bersama rekannya. Namun amat disayangkan anak tersebut tidak mengetahui berbahaya ular kobra. Anak-anak yang saat itu berjumlah empat orang berusaha menangkap dan memasukan ular ke dalam botol. Nasib naas, saat ular berhasil ditangkap dan ingin dimasukan dalam botol. Ternyata ular tersebut memberikan perlawanan dengan menyemburkan bisa ke S yang saat itu sedang memegang ular.

Warga RW1 Cipayung, Dedi menuturkan, bisa ular sudah mulai menjalar dari mata ke dalam bagian tubuh. Sebab menjelang sore kondisi badan S sudah mulai demam tinggi. Warga bersama orang tua langsung bawa korban ke RS Permata untuk dilakukan penanganan.

Korban dimasukan ke ruang UGD, agar ditindak dengan cepat sebelum bisa kobra mengkristal dan merenggut nyawa S. Cairan NHCL alias antiseptik menjadi langkah awal untuk disemprotkan ke mata S.

“Ini yang kami khawatirkan kejadian sama anak-anak, karena mereka nggak tahu jadi mereka pikir bisa dijadikan mainan. Disini peran orang tua maupun tetangga sangat berperan untuk bersama mengawasi anak-anak,” ungkapnya kepada Harian Radar Depok, kemarin.

Sementara, Petugas UPT Damkar Cipayung, Sahlani menjelaskan, kejadian sekitar pukul 10:00 WIB. Saat itu dia sedang lepas piket namun ketika mendapat informasi yang membahayakan seorang anak. Dia segera bergegas agar cepat ditangani korban maupun bayi kobra.

“Informasi saya dapat dari grup whatsapp lingkungan. Saya langsung jalan, sambil kontak ke markas untuk meminta bantuan,” katanya.

Menurutnya, kehadiran petugas semata untuk memburu keberadaan bayi kobra maupun induk kobra, agar lokasi steril dari ancaman hewan melata tersebut. Tak lama kemudian personil tiba di kediaman bersama dengan satu unit mobil ranger.

“Saya sampai anaknya masih ada, racun sudah mulai bekerja karena matanya merah sekali,” tambahnya.

Setealah kejadian tersebut, bayi ular yang sudah dalam kondisi mati di dalam botol dibuang warga ke kali sekitar akibat jengkel karena warga menjadi semburan bisa kobra. (radardepok/net)