25 radar bogor

Hujan Deras, Warung dan Rumah Warga di Citeureup Jebol Diterjang Longsor

Longsor-citeureup
Ujang (50) dan Oma (49) menunjukkan belakang rumah yang jebol akibat hujan deras pada akhir pekan kemarin.
Longsor-citeureup
Ujang (50) dan Oma (49) menunjukkan belakang rumah yang jebol akibat hujan deras pada akhir pekan kemarin.

CITEUREUP-RADAR BOGOR, Selama akhir pekan kemarin, Bogor diterjang hujan deras yang disertai dengan angin kencang sehingga menyebabkan rumah-rumah yang ada di kawasan timur tertiup angin dan akhirnya rusak berat, Sabtu (14/12/2019).

Satu rumah beserta warung milik warga RT1/3 Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, amblas akibat longsor yang terjadi sekira pukul 17.00 WIB.

Di lokasi, saudara pemilik rumah, Oma (49), bernama Ujang (50) mengaku, peristiwa itu terjadi saat dirinya bekerja.

“Pas kerja juga perasaan udah engga enak. Kepikiran terus sama saudara saya ini (Oma),” kata Ujang kepada Radar Bogor, saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu (15/12/2019).

Ditambahkan Ujang, setelah pulang kerja, sanak keluarganya di rumah di wilayah Desa Sanja, menyampaikan kabar warung dan rumah milik saudaranya tersebut tertimpa longsor.

Mendengar kabar itu, Ujang langsung menuju ke kediaman Oma untuk memastikan tidak ada korban jiwa saat peristiwa bencana longsor terjadi. “Jebol di bagian belakang,” ungkap Ujang.

“Ada bantuan tenaga, ada yang nyumbang makanan. Oma memperkirakan, kerugian akibat bencana longsor tersebut ditaksir senilai Rp30 juta. 90 persen rusak,” singkat Oma.

Terpisah, Kepala Desa Leuwinutug, Deden Saeful Hamdi mengaku sudah mengetahui informasi tersebut dengan mengirimkan bantuan melalui TRC Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Citeureup, dan anggota Destana Desa Leuwinutug.

“Hingga proses bentuan selesai anggota Destana masih berjaga di lokasi,” kata Deden.

Deden membeberkan, bencana longsor tersebut menimpa warung dan rumah yang telah berdiri sejak 30 tahun.

Warga yang tinggal di sana, kata Deden, yakni Oma. Sejauh ini, sambung dia, korban tinggal di rumah ibunya yakni Ombah.

Saat disinggung terkait apakah ada bantuan untuk korban bencana tersebut, hingga saat ini Deden belum berkomentar.

“Itu sendiri sebagai tempat tinggal mereka warung kopi dan makan. Memang udah dari dulu itu,” tandas Deden. (rp1/c)