BOGOR–RADAR BOGOR,Hasrat Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto untuk mengubah image Bogor dari Kota Sejuta Angkot menjadi Kota Taman berangsur mulai terealisasi. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan indeks kebahagiaan warganya sendiri. Namun apakah hiburan murah meriah itu mampu untuk memulihkan kesehatan mental masyarakatnya?
Ahli psikologi, Felicia Maukar memaparkan, dengan gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung jauh dari pola hidup sehat, udara yang jernih menjadi hal yang sangat diperlukan, karena telah terbukti secara klinis bahwa menghirup udara segar akan memengaruhi tingkat kejernihan darah yang mengalir ke otak. “Faktor psikologis lainnya adalah timbulnya perasaan tenang dan nyaman, sebagai dampak dari melihat tumbuhan hijau yang rindang,” ungkapnya.
Salah satu hal yang membuat taman kota menjadi penting untuk kesehatan mental, menurutnya, adalah untuk sarana relaksasi dan juga melepas stres. Pohon rindang dan juga udara yang segar adalah salah satu hal yang membuat taman kota adalah salah satu lokasi terbaik untuk relaksasi dan juga pelepas stres. “Taman kota bisa membantu menghirup udara segar, yang bisa menyegarkan pikiran,” terang dia.
Tak hanya sebatas soal tekanan pola hidup saja, menurut Felicia, sebagai makhluk sosial tentu saja manusia membutuhkan apa yang disebut sosialisasi. Memiliki teman atau relasi akan sangat baik untuk kesehatan mental manusia. Dia melihat, dengan pergi ke taman kota akan mendapatkan hal ini, yang mungkin tidak akan Anda dapatkan apabila Anda hanya berdiam diri di rumah, atau pun hanya berkutat dengan pekerjaan kantor. “Di taman bisa bertemu dengan orang baru,” menurutnya.
Selain membantu memberikan relaksasi, dia mengatakan, taman kota juga bisa menjadi referensi piknik dengan dana yang murah pastinya.
“Jangan lupa, Anda harus ingat juga tentang body and mind connection. Ketika mind Anda positif, maka body Anda pun akan ikut menjadi positif,” tandas dia.
Terpisah, Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS Marzoeki Mahdi, dr. Lahargo Kembaren mengatakan, pemulihan gangguan kejiwaan dipengaruhi oleh alam di mana seseorang tinggal. Lingkungan yang hijau penuh pepohonan akan membuat kondisi kejiwaan lebih baik, seperti mood lebih baik, oksigen di lingkungan lebih segar, stres berkurang, kecemasan menurun, fokus dan memori meningkat, hingga agresivitas dan perilaku kekerasan menurun.
“Tidak hanya itu, alam dan kesehatan jiwa juga akan membuat seseorang menjadi disconnect dengan sumber stresor, gejala depresi berkurang juga tubuh menjadi rileks, tekanan darah menurun, nadi menurun, hormon stres atau kortisol berkurang, di sisi lain hormon antistres atau endorfin akan meningkat,” paparnya.
Artinya, Lahargo menegaskan, ada keterkaitan dengan semakin banyaknya taman atau ruang terbuka hijau sejalan dengan meningkatnya kebahagiaan seseorang, dengan catatan ruang terbuka hijau tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik. “Perlu sekali memang menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan ruang terbuka hijau,” tandasnya.(wil/ipe/c)