25 radar bogor

Pemkot Optimis 2025 Bogor Layak Anak

Nelvi/Radar Bogor. INTERAKSI: Istri Wali Kota Bogor, Yane Ardian saat berinteraksi dengan salah satu anak pada perayaan Hari Anak Nasional yang diadakan di Gedung Kemuning Gading Bogor, Senin (9/12).
Nelvi/Radar Bogor. INTERAKSI: Istri Wali Kota Bogor, Yane Ardian saat berinteraksi dengan salah satu anak pada perayaan Hari Anak Nasional yang diadakan di Gedung Kemuning Gading Bogor, Senin (9/12).

BOGOR–RADAR BOGOR,Pemerintah Kota Bogor optimis di tahun 2025 Kota Bogor akan menjadi Kota Layak Anak. Hal ini disam­paikan dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Hari Anak Inter­nasional (HAI), dan Hari Anak Dunia (HAD) tingkat Kota Bogor 2019 yang digelar di Gedung Kemuning Gading, Jl. Ir Hj Juanda, Senin (9/12).

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, Kota Bogor sedang menca­nangkan sebagai Kota Layak Anak pada 2025. Menurutnya, masih panjang perjalanan yang musti ditem­puh. Saat ini, pemkot memba­ngun visi yang menjadikan Kota Bogor sebagai Kota Ramah untuk Keluarga.

Oleh karena itu, Dedie mene­ruskan, diturunkan dalam misi yaitu menjadikan Kota Bogor kota yang sehat, kota yang sejahtera, dan kota yang cerdas. “Tiga hal ini yang kita harus perjuangkan,” ujarnya.

Dedie menambahkan, saat ini Kota Bogor sudah menjadi Kota Layak Anak dalam pering­kat madya. Tinggal satu langkah lagi menuju Kota Layak Anak.

Banyak langkah-langkah yang sudah ditempuh pemkot. Dedie mengajak seluruh komponen masyarakat dan seluruh stake holder untuk mendukung seluruh program-program peme­rintah bersama-sama dengan KPAID untuk menja­dikan Kota Bogor menjadi Kota Layak Anak di 2025.

“Kerja sama KPAI dengan Kota Bogor dapat terus dilaksa­nakan dan kegiatan-kegiatan yang dalam rangka menuju Kota Layak Anak bisa terwujud de­ngan baik,” harap Dedie.
Melalui peringatan Hari Anak 2019, Dedie juga berharap Indo­nesia menjadi negara layak anak dimulai dari tingkat daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor, Artiana Yanar Anggraini menga­takan, semakin meningkatnya sinergitas antara pemerintah, masyarakat, lembaga masyara­kat, dunia usaha, media massa, puskesmas, dan hotel, hal ini akan mendorong percepatan terwujudnya Kota Bogor menja­di Kota Layak Anak dalam target tahun 2025. “Sementara pro­vinsi targetnya 2028, dan Indonesia Layak Anak targetnya adalah 2030,” katanya.

Salah satu langkah terbaru, DPMPPA bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor dan Yayasan Pendi­dikan Mata Pena me-launching aplikasi Poling Gaul (Pojok Laporan dan Konsultasi Kelu­arga Unggul). Rancangan sis­em manajemen informasi ini salah satu upaya pemkot mem­perkuat pertaha­nan keluarga dengan membe­rikan pelayanan kon­seling dan penindakan dengan melapor secara online.

Selain itu, dalam acara ini juga, menghadirkan Boneka Raisa yang merupakan inovasi dari Tim IT Hotel Salak yang bisa berkomunikasi bersama manusia dan bisa menjawab seputar materi sekolah dasar. Wakil Wali Kota Dedie Rachim sempat menguji coba robot mungil tersebut dengan mena­nyakan beberapa soal mate­matika dasar.

Pemkot pun memberikan penghargaan kepada lembaga-lembaga yang dianggap ramah anak dalam acara yang sama. Seperti sekolah, kelurahan, hotel, dan media massa. Dan juga penampilan seni dari pelajar-pelajar dari tingkat paud hingga SMA.

Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor, Yane Bima Arya bersama Yantie Rachim, Ketua KPAID, Dudih Syiaruddin, dan Ketua Yayasan Pendidikan Mata Pena, Syafei. (cr2/c)