25 radar bogor

Jalur Perlintasan Ditutup Mall Metland, Begini Reaksi Warga Cileungsi Kidul

Mall-Metland
Warga Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, menolak penutupan jalan perlintasan dari kampungnya menuju ke jalan besar.
Mall-Metland
Warga Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor,
menolak penutupan jalan perlintasan dari kampungnya menuju ke jalan besar.

CILEUNGSI- RADAR BOGOR, Ratusan warga Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, dibuat kebingungan lantaran jalan perlintasan kampung mereka menuju ke jalan besar ditutup oleh pihak Mall Metland, Kamis (12/12/2019), dengan memasang informasi papan penutupan jalan.

Diketahui jalan yang biasa digunakan warga itu adalah pintasan dari RT06/12 untuk menuju Jalan Sektor Tanjung dan Jalan Raya Cileungsi Jonggol.

Jalur alternatif yang juga lahan milik Mall Metland ini dirasa mereka lebih dekat untuk menuju ke jalan besar karena hanya menempuh 400 kilometer, sedangkan jika melalui jalan kampung, warga harus memutar 700 meter.

Ketua RT06/02, Desa Cileungsi Kidul, Ade Supia Nurdin menyebutkan pemberitahuan penutupan itu secara tiba-tiba.

Ade menjelaskan, warga sangat menolak penutupan jalan yang selama ini mempermudah warga untuk berbelanja atau berpergian. Namun sayang, Ade mengaku, warga tidak dapat melawan kewenangan pihak Mall Metland yang berbadan hukum.

“Sampai saat ini kami sebetulnya masih menolak penutupan jalan tersebut. Tapi mau bagaimana lagi, kami tidak punya kekuatan untuk melawan,” kata Ade kepada Radar Bogor, kemarin.

Ade menyebut, pemberitahuan yang diberikan pihak mall kepada warga datang satu hari sebleum penutupan.

Sehingga, lanjut dia, saat itu juga warga langsung berkoordinasi untuk berkumpul di sana agar dapat menyuarakan permohonan agar jalan pintas tersebut tidak jadi ditutup. “Jadi sebaiknya kami meminta agar jalan tersebut diperbaiki saja. Bukan ditutup,” lanjut Ade.

Meski begitu, diakui Ade, masih banyak warga yang tidak mengetahui status jalan tersebut bukan lagi milik warga setempat. Melainkan milik Mal Metland. “Tetapi kami setidaknya meminta kebijakan dari pihak metlend untuk membantu warga,” ungkap Ade.

Sementara, Kepala Desa Cileungsi Kidul, Edi Supriyatman menilai, seharusnya pihak mall melihat kebutuhan sosial yang ada di sekitarnya.

Edi menegaskan, pihak Metland seharusnya tidak secara tiba-tiba menutup jalan yang selama ini telah membantu warga. “Karena jalan kan kebutuhan jalan ini sangat banyak bagi masyarakat,” papar Edi.

Edi melanjutkan, sebelumnya juga telah ada diskusi dengan pihak mall. Namun hasil dari diskusi tersebut, kata dia, tidak sesuai dengan harapan banyak warga sekitar.

“Ada kompensasi nanti yang diberikan pihak Metland. Tetapi tidak sesuai. Mereka (Mal Metlend) harus meperhatikan kebutuhan warga sekitar juga,” tandas Edi.

Sementara, sampai berita ini diterbitkan pihak General Manager Mal Metlend, Djaelani belum mau memberikan tanggapannya saat dikonfirmasi. (cr1/c)