25 radar bogor

Serunya Festival Seni Wikrama 2019, Pensi Hingga Screening Film Horor ‘Budak’

Wikrama
Suasana Festival Seni Wikrama 2019
Wikrama
Suasana Festival Seni Wikrama 2019 di Lapangan SMK Wikrama, Kamis (12/12/2019).

BOGOR – RADAR BOGOR, Untuk yang ke-19 kalinya, SMK Wikrama mengadakan Festival Seni Wikrama dengan mengusung tema ‘The Beginning Of Everything, Kamis (12/12/2019).

Melalui konsep kolaborasi budaya dan lingkungan, Festival Seni Wikrama tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Acara yang diadakan dari pukul 09.00-16.00 di Lapangan SMK Wikrama, Jalan Raya Wangun, Kelurahan Sindangsari, Kota Bogor ini, tidak hanya menampilkan pagelaran seni dan stand bazar tiap-tiap jurusan, namun juga screening Film ‘Budak’.

Film bergenre horor ini merupakan hasil karya film para siswa-siswi multimedia SMK Wikrama, dengan konsep cinema dan didukung penampilan cosplay hantu.

“Festival seni tahun ini kan berbeda, anak multimedia dapet tantangan buat nampilin film dengan genre horor. Ini tahun pertama disuruh buat film, biasanya kita kaya bikin vektor gitu,” ujar Samuel Sambera, Sutradara Film ‘Budak’.

Screening Film ‘Budak’

“Budak di sini diambil dari Bahasa Sunda yang artinya anak kecil. Di film kita hantunya itu anak kecil” jelasnya lagi.

Pembina OSIS SMK Wikrama, Muhammad Rizal mengatakan, sesuai tema awalnya ‘The Beginning Of Everything’, festival seni yang awalnya lurus dan kaku dibuat sedikit melebar tapi tidak keluar koridor.

“Untuk stand bazar kita ngangkatnya rayon dan jurusan, jadi itu semua produk jurusan, inovasi dan kreativitas anak-anak. Kalau yang pensi di depan ngangkatnya dari eskul dan senbud (seni budaya) jadi ajang nunjukin kreatifitas. Kan sayang anak-anak ikutan eskul, ikutan senbud tapi gak ada lahan untuk tampil,” ujarnya menambahkan.

Ikhsan Arfian Nugraha sebagai Ketua Pelaksana mengatakan Festival Seni Wikrama 2019 dimeriahkan dengan penampilan Guest Star dari Tomskate Band Bogor.

“Selain itu ada penampilan dari tiap-tiap eskul dan senbud yaitu band, akustik, paduan suara, degung, perkusi, angklung dan teater,” imbuhnya.

Sedangkan Muhammad Diaz Prayoga sebagai Koordinator Acara berharap bahwa acara ini bermanfaat untuk semua dan menjadi bahan pembelajaran untuk acara selanjutnya. “Yang baik diambil dan dikembangkan, yang buruk diatasi dikemudian hari,” ungkapnya. (Amalia/Zhofiroh/Fadlika)