25 radar bogor

Ketua Penyelenggara: SEA Games 2019 Berkelas Dunia!

JAKARTA-RADAR BOGOR,SEA Games 2019 resmi berakhir. Itu ditandai dengan closing ceremony yang berlangsung tadi malam (11/12) di The New Clark City Athletics Stadium. Tuan rumah Filipina menjadi juara umum dengan torehan 149 emas pada ajang yang berlangsung sejak 30 November tersebut.

Dalam pidatonya pada upacara penutupan, Ketua penyelenggara SEA Games 2019 (PHISGOC) Alan Peter Cayetano mengklaim bahwa negaranya berhasil menggelar SEA Games terbesar sepanjang sejarah.

“Filipina memiliki libur Natal terpanjang di dunia,” ucap politisi 49 tahun itu seperti dilansir dari Antara.

”Natal tahun ini datang lebih awal. Kami warga Asia Tenggara, kami rakyat Filipina telah menunjukkan kepada dunia jika kami bisa melakukannya. Dengan penyelenggaraan berkualitas dunia, memecahkan banyak rekor SEA Games. Dan juga menggelar SEA Games terbesar sepanjang sejarah,” tambahnya.

Pernyataan Cayetano agak ironis. Sebab, dia berpidato dengan materi bombastis tersebut di kompleks stadion yang belum sepenuhnya selesai. Selain itu, pada upacara penutupan, sesekali tercium bau tak sedap. Itu berasal peternakan ayam yang letaknya tak jauh dari The New Clark City Athletics Stadium.

“Bagi mereka yang tak yakin, mereka yang tak percaya ini bisa dilakukan, bagi mereka yang tidak percaya venue bisa diselesaikan tepat waktu, semoga kedamaian bersama kalian,” sindir Cayetano kepada para pengkritiknya.

Vietnam akan menjadi tuan rumah SEA Games 2021. (Dipta Wahyu/Jawa Pos)
Filipina sendiri telah menggelar 530 pertandingan dari 56 cabang olahraga. Mereka menyediakan empat klaster. Yakni di Metro Manila, Clark, Subic, dan klaster lain yang terletak di beberapa provinsi.

Sejumlah kontroversi sempat mengiringi hari-hari awal SEA Games 2019. Terutama soal akomodasi yang kacau akibat tidak siapnya panitia.

Mulai dari tim sepak bola Timor-Leste dan Thailand yang keleleran di Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino, sampai pemain timnas Kamboja yang tidur di karpet hotel karena kamar belum siap.

Ada juga tim Myanmar yang mengeluh karena mendapatkan alat transportasi yang buruk. Lalu, tim Singapura yang kekurangan makanan halal. Timnas Indonesia juga mendapatkan giliran tak nyaman. Evan Dimas dkk harus berjalan kaki dari hotel ke stadion untuk berlatih. Sebab, bus jemputan datang terlambat.

Bahkan, atlet tuan rumah juga sempat apes. Yakni ketika pemain tim sepak bola putri Filipina terpaksa tidur di ruang serbaguna. Itu dampak dari hotel yang belum siap pada waktu yang sudah ditentukan.

Yang juga ramai di media sosial adalah ruang konferensi pers cabang olahraga sepak bola di kompleks Rizal Memorial Stadium. Bentuknya sangat sederhana, mirip dengan gudang gabah atau balai pertemuan kelas RT di desa.

Tahun ini adalah kali keempat bagi Filipina menjadi tuan rumah SEA Games. Tiga edisi sebelumnya digelar pada 1981, 1991 dan 2005. Seperti halnya pada tahun ini, Filipina juga menjadi juara umum pada 2005.

“Kami merayakan hari ini sebagai juara umum SEA Games ke-30 bersama semua atlet. Terima kasih telah datang ke Filipina dan terima kasih atas sportivitas kalian,” kata Cayetano.

“Ketika kami mengincar medali emas, kami melakukannya sepenuh hati tapi tidak membiarkan kilau emas membutakan mata kita,” imbuhnya.

Perenang Singapura Quah Zheng Wen mendapatkan penghargaan sebagai atlet putra terbaik SEA Games 2019. (Dipta Wahyu/Jawa Pos).
Cayetano menyebut peselancar Filipina Roger Casugay sebagai salah seorang pahlawan dan teladan. Casugay menjadi sorotan luas. Yakni saat dirinya menyelamatkan peselancar Indonesia Arip Nuhidayat. Tali Arip terlepas dan membuatnya tergulung ombak besar pada babak ketiga nomor longboard putra.

Pada akhirnya, dalam pertandingan ulang, Casugay melaju ke final dan mampu meraih emas SEA Games 2019. Sedangkan Arip mendulang perunggu. Atas aksinya tersebut, Casugay diganjar penghargaan sebagai atlet yang paling sportif.

Atlet putra terbaik SEA Games 2019 direbut oleh perenang Singapura Quah Zheng Wen. Perenang 23 tahun itu menggila dengan torehan enam emas dan dua perak.

Sementara itu, gelar atlet putri terbaik didapatkan perenang Vietnam Nguyen Thi Anh Vien. Sama dengan Quah, Nguyen juga meraih enam emas. Itu ditambah dengan ‘bonus’ satu perak.(JPS)