25 radar bogor

Pelebaran Jembatan Otista Dikebut, Siapkan Rp 20 Miliar untuk Pembebasan Lahan

Suasana lalu lintas di jembatan Otista. Nelvi/Radar Bogor
Suasana lalu lintas di jembatan Otista. Nelvi/Radar Bogor
Jalan Otista
Suasana lalu lintas di Jalan Otista.

BOGOR-RADAR BOGOR, Proyek pelebaran Jembatan Otista terus dikebut. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor pun menargetkan pembayaran pembebasan lahan, untuk proyek tersebut rampung di Februari 2020.

Saat ini, appraisal sedang dilakukan terhadap tanah dan bangunan terdampak untuk mewujudkan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) mengurai kemacetan yang kerap terjadi di lokasi tersebut.

“Kalau untuk pembebasan, kita anggarkan sekitar Rp 20 miliar dari APBD Kota, saat ini sedang berjalan appraisal,” ujar Kepala DPUPR Kota Bogor Chusnul Rozaqi kepada Radar Bogor, kemarin (10/12).

Menurut Chusnul, lahan yang dibutuhkan untuk pelebaran jembatan seluas 625 meter persegi. Selain itu, ada sekitar delapan unit bangunan dan delapan bidang yang akan terdampak. Posisi pelebaran akan terjadi di sisi kiri jalan sebelum dan sesudah jembatan.

“Kalau lihat IMB dan segala macam otomatis itu bangunan lama. Kita tidak melihat kesitunya tapi tinggal kepemilikan lahan dan bangunannya, itu yang akan menjadi indikator untuk pembayaran,”

Untuk alas hak kepemilikan masing-masing bidang terdampak, Chusnul mengaku sedang melakukan pengecekan kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bogor. Sehingga lebih akurat. Apalagi diketahui ada bidang yang merupakan warisan.

“Nanti kita cek lagi terkait kepemilikan, itu juga kan ada waris dan segala macam. Itu mungkin yang nanti agak lama harus ngumpulin ahli warisnya,” ungkap dia.

Pelebaran jembatan sendiri kurang lebih mencapai tujuh meter lebar. Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan fisiknya mencapai Rp 40 miliar yang bersumber dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Ketika proses pembayaran lahan selesai, maka pembangunan fisik akan langsung siap dilaksanakan. Diawali dengan pelelangan proyek pekerjaan.

“Mungkin lelang di Maret, kalau lelang memakan waktu 45 hari kemungkinan Mei atau Juni sudah mulai pekerjaan fisik,” pungkasnya. (gal/c)