25 radar bogor

Waspada Ancaman Puting Beliung di Bogor Tiga Hari ke Depan, Ini Pemicunya

Puting-Beliung
Seorang warga sedang memperbaiki atap rumahnya yang terkena bencana puting beliung, di Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Senin (09/12). Belasan rumah rusak akibat bencana tersebut. Sofyansyah/Radar Bogor
Puting-Beliung
Seorang warga sedang memperbaiki atap rumahnya yang terkena bencana puting beliung, di Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Senin (09/12). Sofyansyah/Radar Bogor

CIOMAS-RADAR BOGOR, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang dan puting beliung di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor.

Kepala Stasiun BMKG Citeko, Asep Firman Ilahi mengatakan, potensi angin kencang masih mengancam dalam beberapa hari kedepan. “Dalam tiga hari kedepan masih berpotensi,” katanya kepada Radar Bogor, Senin (9/12/2019)

Asep memaparkan, hal itu dipicu oleh monsun Asia sedang aktif. Pun monsun Australia. sehingga di Jawa Barat bagian tengah jadi lokasi pertemuan masa udara tersebut. Akibat dari pertemuan masa udara ini berpotensi terbentukya awan-awan konvektif seperti comulunimbus (Cb).

“Daerah Bogor dengan bentuk atau kontur orografis di bagian selatan berpotensi terbentuknya awan Cb tersebut,”paparnya.

Untuk diketahui, Orografis adalah hujan yang terjadi di daerah pegunungan, udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan.

“Sehingga terjadi penurunan suhu dan terkondensasi dan akhirnya turun hujan di lereng gunung yang berhadapan dengan datangnya angin,”tukasnya.

Disisi lain, tinggal di lokasi langganan bencana angin puting beliung harus dijalani sebaian warga Desa Sukamakur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Hampir setiap tahun, atap mereka rusak. Porak poranda tersapu angin puting beliung. Namun, mereka tak bisa berbuat banyak. Hanya bisa pasrah.

Pasca bencana angin puting beliung, warga Desa Sukamakmur bahu membahu merapihkan kampungnya yang porak poranda, Senin (9/12/2019) siang.

Memotong pohon tumbang akibat puting beliung yang menghalangi akses jalan setapak. Usai itu mereka tak lantas bubar.

Masyarakat yang didominasi kaum pria itu berlanjut. Melakukan kerja bakti. Gotong royong memperbaiki atap rumah warga yang juga jadi korban amukan puting beliung.

Aktifitas itu sudah mereka lakukan bertahun-tahun. Menjadi pekerjaan rutin kala peralihan musim. Dari musim kemarau ke musim hujan.

“Hampir setiap tahun,” ujar korban puting beliung asal Desa Sukamakmur, Ma’ruf, kepada Radar Bogor, kemarin.

Baginya ini sudah biasa. Hampir setiap tahun kampungnya tersapu puting beliung. Namun, tahun ini menjadi yang terparah bagi dirinya. Rumahnya roboh. Nyaris rata dengan tanah.

“Paling parah rumah saya, pak Wawan Ruswandi sama pak Jefri,” tutur Ma’ruf.

Saat ini, total warga yang tinggal di jalur puting beliung Desa Sukamakmur ada 162 jiwa. Terbagi dalam 70 kepala keluarga. Mendiami 72 rumah.

Kepala Desa Sukamakmur, Sri Widiarti mengatakan, hanya bisa menghimbau warganya. Agar selalu siap siaga dan tanggap bencana.

“Paling banyak di desa saya. Total 72 rumah. Tiga rumah roboh, 68 lainya rusak ringan sampai sedang,” katanya kepada Radar Bogor, kemarin (9/12).

Sementara itu, warga yang terdampak Puiting beliung belum mendapat bantuan. Hal itu karena pendataan baru selesai.

“Semalam (Mingu, red) terhambat. Mati lampu. Pendataan baru selesai (kemarin, red) dan kita akan laporkan ke BPBD Kabupaten Bogor. Semoga besok (hari inim red) sudah ada bantuan,” tuturnya.

Sedangkan untuk pengungsian, saat ini warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing. “Semalam ada yang mengungsi di rumah saya juga. Tapi hari ini sudah pada pulang,” ucapnya.

Terpisah, Camat Ciomas Chairuka Judyanto mengatakan ada tiga desa yang kerap menjadi jalur angin puting beliung.

“Selain di desa Sukamakmur dan Desa Sukaharja, juga di Desa Ciomas. Namun, tahun ini di Desa Ciomas tidak terdampak,” paparnya.

Mantan Camat Leuwiliang itu meminta agar warganya tetap siaga. Selain puting beliung, Kecamatan Ciomas juga rawan bencana banjir dan longsor. “Kita perkuat tanggap bencana. Mengingat wilayah Kecamatan Ciomas masuk zona rawan bencana,” tuturnya.

Selain di Kecamatan Ciomas, daerah rawan angin puting beliung juga berada di Kecamatan Tamansari. Tercatat ada tiga desa yang tersapu angin puting beliung Minggu sore. Yakni di Desa Sukajadi, Desa Sukajaya dan Desa Sukaluyu. (all/c)