25 radar bogor

Haul ke-16 Heydar Aliyev, Bapak Bangsa Azerbaijan Modern di Panti Asuhan Jakarta

Suasana Haul ke-16 Heydar Aliyev.

Oleh: Nia S. Amira

JAKARTA-RADAR BOGOR, Minggu pagi yang cerah (8/12) Duta besar Azerbaijan untuk Indonesia, Yang Mulia Jalal Mirzayev mengadakan kunjungan sosial ke Panti Asuhan Putra Setia, Kramat Sentiong, Jakarta Pusat bersama seluruh stafnya .

Dubes Jalal yang baru menerima Credentials dari Presiden Jokowi 20 November 2019 lalu, disambut dengan penuh suka cita oleh Ketua Yayasan, Ibu Sumiyati (72).

Acara yang digelar tersebut dalam rangka Memperingati Hari Wafatnya (Haul KE-16) Bapak Bangsa Azerbaijan Moderen yang juga sebagai Bapak Pembangunan Nasional Azerbaijan, Heydar Aliyev.

Turut mendampingi dubes Mirzayev; Emil Ahmadov, Sekretaris II, Intigam Huseynov, Sekretaris III, serta seluruh staf Kedubes Republik Azerbaijan untuk Indonesia.

Rombongan berjumlah sepuluh orang tersebut disambut dengan gembira oleh 42 anak yatim piatu berusia lima hingga 20 tahun, serta 35 orang lansia yang bersemangat berkumpul bersama di aula panti asuhan khusus putri tersebut.

“Kita semua memperingati hari wafatnya Bapak Heydar Aliyev, yang terus menginspirasi kita sampai sekarang, semoga generasi penerus bangsa Azerbaijan dapat terus mengikuti jejaknya dalam membangun negeri,” kata Mirzayev saat menyampaikan sambutan. Heydar Aliyev wafat pada 12 Desember 2003 lalu. Ia merupakan Bapak Bangsa atau Founding Father Negara Republik Azerbaijan, yang menjadi Presiden Azerbaijan (1993-2003).

Dalam sambutannya di depan para anak asuh dan lansia, dubes Mirzayev menyatakan, ini merupakan kegiatan sosial yang pertama dilaksanakan di panti asuhan untuk mengenang jasa negarawan dan bapak pendiri Negara Republik Azerbaijan yang telah mengubah Azerbaijan menjadi semakin maju dan moderen.

Lebih lanjut dubes Mirzayev yang terlihat sangat menyayangi anak-anak bercerita kepada anak-anak asuh.

“Bapak Heydar Aliyev adalah pemimpin bangsa yang membangun bangsa Azerbaijan menjadi bangsa yang moderen. Beliau juga merupakan teman baik bagi anak-anak, dan juga berteman baik dengan para lansia. Di Azerbaijan juga ada lembaga-lembaga sosial yang mengurus anak-anak yatim piatu dan para lansia serta kaum dhuafa di bawah naungan Yayasan Heydar Aliyev,” ujarnya.

Republik Azerbaijan adalah sebuah negara di Kaukasus yang terletak di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya, berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, Georgia dan Armenia di barat, dan Iran di selatan.

Republik Otonomi Nakhichevan (sebuah eksklave milik Azerbaijan) berbatasan dengan Armenia di sebelah utara, Iran di selatan, dan Turki di barat. Azerbaijan adalah negara sekuler dan telah menjadi anggota dari Dewan Eropa sejak 2001.

Duta Besar Mirzayev berkomitmen untuk menyalurkan bantuan yang dibutuhkan panti tersebut. “Saya sebagai Duta Besar Azerbaijan bersama staf saya akan sering berkunjung ke panti asuhan ini. Saya akan kembali berkunjung ke sini bersama keluarga saya,” tambahnya.

Panti Asuhan Putra Setia adalah salah satu Panti Sosial yang berada dalam binaan Yayasan Rukun Istri TP (Tentara Pelajar) yang berdiri sejak 1931 lalu.

Maria Ulfah Subadio Sastrosatomo, adalah salah satu tokoh perempuan Indonesia yang ikut mendirikan Yayasan yang dahulunya adalah Rumah Sakit Belanda.

“Alhamdulillah, kami sangat bersykur dan sangat berterima kasih dengan kebaikan yang diberikan oleh Dubes Mirzayev bersama rombongan kedutaan Azerbaijan yang pada hari ini datang ke tempat kita dan bertemu dengan anak-anak untuk berbagi kebahagiaan,” kata Sumiyati yang sudah mengabdi di panti asuhan selama 12 tahun lebih.

Ibu yang rajin berolahraga bersama anak asuh di panti itu menjelaskan, saat ini panti asuhan memiliki anak asuh berjumlah 42 anak perempuan terdiri dari anak yatim piatu dan kurang mampu dari jenjang TK sampai Akademi.

Anak asuhnya pun berasal dari berbagai daerah diantaranya Lampung dan Karawang. Yayasan sendiri mengelola sekolah TK yang diberi nama sama yang terbuka untuk umum.

Para anak asuh pun merasa senang atas kehadiran Duta Besar Azerbaijan beserta rombongan. Titin Rahmawati (18) salah seorang anak asuh asal Cianjur merasa senang dapat bertemu dengan Dubes Azerbaijan.

“Bangga juga karena baru kali ini panti tempat kita bernaung dikunjungi seorang duta besar,” kata Titin Rahmawati yang cukup fasih berbahasa Inggris.

Semua terlihat gembira dan saat puncak acara, anak-anak asuh dan para lansia berdoa bersama sebelum makan siang.

Ada enam orang anak asuh yang usianya antara lima hingga 10 tahun yang tersipu malu saat Dubes Mirzayev dan kedua diplomat lainnya menggandeng tangan mungil mereka menuju ke tempat hidangan, sampai salah satu diplomat, Intigam Huseynov menggendong Ani yang mungil agar dapat memilih makanan yang disukainya.

Acara hari itu diakhiri dengan foto bersama serta pemberian goodiebag untuk ke-42 anak asuh yang disambut dengan senyum gembira di wajah mereka.

Salah seorang lansia bernama Edi (70) yang bersarung, tetap bersemangat untuk hadir siang itu meski sedang sakit hernia.

Dengan sangat lugu mengatakan bahwa ia merasa sangat beruntung dapat bersalaman dengan seorang duta besar, seumur hidupnya baru kali itu ia merasa dihormati oleh seorang pejabat tinggi.

* Nia Amira, adalah penulis, jurnalis, dan penyair dari Indonesia. Dia menulis tentang budaya, hubungan internasional, multikultarisme dan studi agama. Artikel-artikelnya telah dimuat di lebih dari tiga puluh surat kabar yang diterbitkan di Eropa, Asia dan Amerika Serikat.