25 radar bogor

Sidak Kawasan Stadion Pakansari, Wabup Ngamuk Ada Pungli PKL

Stadion Pakansari
Stadion Pakansari Cibinong
Stadion Pakansari
Stadion Pakansari Cibinong.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengamuk saat inspeksi mendadak (sidak) pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (7/12/2019) lalu.

Urat emosinya naik saat melihat para PKL berjualan di atas pedestrian dan rumput-rumput.

Jumlahnya tak satu dua, melainkan penuh memadati pinggiran luar stadion. Emosi Iwan pun semakin memuncak ketika mendengar pengakuan pedagang yang membayar ongkos lapak sebesar Rp5 ribu.

“Setiap hari kalau mau dagang itu harus bayar lima ribu? Bayar ke siapa ? Alasannya untuk keamanan? Dia jagoan kali. Saya minta ini diangkat semua dagangannya. Jangan sampai saya yang mengangkut sendiri,” kesal Iwan.

Dia mendesak Satpol PP dan stakeholder terkait harus mencari oknum pungutan liar (pungli). Tidak ada retribusinya yang masuk ke pemerintah.

“Trotoar dan lahan hijau itu dibangun dengan uang miliaran rupiah, bukan untuk tempat berdagang tetapi untuk taman dan sarana buat pejalan kaki,” katanya pada Radar Bogor usai sidak.

Salah satu PKL yang juga warga Kampung Cikempong, Kelurahan Pakansari bernama Udin mengaku hampir tiap hari dirinya dan teman – teman sesama PKL dipungut bayaran sebesar Rp5 ribu.

“Bayara itu dipungut oleh oknum bernama S, buat keamanan para pedagang selama berjualan di Stadion Pakansari,” akunya kepada Wakil Bupati Bogor.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pramong Praja, Herdi membenarkan hal tersebut.

Namun menurutnya, penataan kawasan Stadion Pakansari bukan hanya dilakukan oleh Satpol PP saja. Melainkan melibatkan beberapa instansi lainnya.

“Kita tidak bisa sendiri, harus dengan personel yang banyak. Seperti TNI Polri, karena yang dagang itu tidak sedikit. Bahkan harus ditanam orang di situ, tapi kan konsekuensinya tahu sendiri kalau ditanam orang disitu,” kata Herdi.

Ia mengaku, bahwa kawasan tersebut memang harus 24 jam dilakukan penjagaan. Seperti kucing-kucingan, terkadang saat ditertibkan, para PKL bisa kembali lagi hanya dalam waktu beberapa jam saja. (dka/c)