25 radar bogor

PDAM Tirta Pakuan Batal Pasang Alat Deteksi Kebocoran Air, Ini Penyebabnya

PDAM
Ilustrasi PDAM
PDAM
Ilustrasi PDAM

BOGOR-RADAR BOGOR, PDAM Tirta Pakuan gagala memasang alat deteksi kebocoran air.

Penyebabnya, anggaran sebesar Rp 52 miliar yang bersumber dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat, untuk pembangunan Distrik Metering Area (DMA) dan pergantian pipa gagal terserap oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor.

Namun, rencananya, perusahaan pelat merah itu akan kembali mengajukan melalui bantuan lain di tahun 2020.

“Kita akan luncurkan tahun depan di tahun 2020, proposal usulan dari PUPR atas usulan PDAM, nanti Bappeda akan koordinasi dengan PUPR agar memasukan program itu, mudah-mudahan angkanya bisa bertambah atau minimal sama dengan usulan tahun ini,” ujar Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Pakuan Deni Surya Senjaya kepada Radar Bogor, Minggu (8/12/2019).

Selain berupaya mengusulkan kembali melalui Bankeu, Deni mengaku akan mengambil alternatif-alternatif pendanaan lain. Salah satunya kontrak kinerja dengan pihak ketiga. Terutama saat terjadi kehilangan air.

“Jadi nanti dibayarnya oleh kehilangan airnya itu, misalnya yang 30 jadi 27 mereka dibayar hitungan itu, nah itu ada kontrak kinerja jadi nanti yang 3 persen itu dihitung berapa buat PDAM, berapa buat mereka yang melaksanakan,” jelasnya.

Deni menerangkan, bahwa DMA yang diusulkan pihaknya merupakan salah satu alat untuk menganalisa daerah kebocoran.

Sehingga secara cepat dapat diketahui tanpa harus mencari titik kebocoran untuk segera ditangani.

Ditambah dengan pergantian pipa lama dengan yang baru. Maka secara otomatis kehilangan air dapat diminimalisir.

“Fungsi dibangunnya DMA itu kita lebih cepat penangan, kalau laporan di DMA ada tekanan yang turun otomatis kita langsung lakukan perbaikan dan mempermudah menganalisa daerah mana yang terjadi banyak bocor,” ungkap dia.

Kendati anggaran pembangunan yang gagal terserap, Deni menegaskan bahwa PDAM Tirta Pakuan akan secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap jaringan pipa distribusi kepada pelanggan.

Kemudian melakukan perbaikan secara parsial dengan melakukan penggantian pipa yang anggarannya tak terlalu besar. Sehingga kebocoran air dapat ditekan.

“Secara rutin kita juga ada ganti meter, pengaturan tekanan yang secara cost tidak terlalu besar, mempercepat perbaikan itu salah satu upaya untuk menekankan kehilangan air juga,” pungkasnya. (gal/pkl6/c)