25 radar bogor

Hapus Kepenatan di Leuweung Geledegan Tamansari

Leweung-Geledegan
Wisatawan menikmati wahana air yang tersedia di Leuweung Geledegan Ecolodge di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.
Leweung-Geledegan
Wisatawan menikmati wahana air yang tersedia di LeuweungGeledegan Ecolodge di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

TAMANSARI-RADAR BOGOR, Bagi mereka yang paham bahasa Sunda, mendengar istilah “leuweung geledegan” langsung terbayang sebuah hutan yang sangat rimbun, gelap, misterius, agak menyeramkan, dan sedikit berbau mistis. Ya, wajar karena maknanya pun adalah hutan belantara.

Namun, berbeda saat Anda masuk ke leuweung gegeledegan yang satu ini. Bayangan sebuah hutan yang gelap dan menyeramkan, sirna sudah.

Tetapi, tetap bisa mendapatkan atmosfer hutan yang hijau, udara bersih dan segar yang membuat senang paru-paru, serta pemandangan yang memanjakan mata.

Namanya, Leuweung Gegeledegan Ecolodge. Adalah sebuah hotel berkonsep bumi perkemahan atau yang biasa disebut glamping (glamour camping). Lokasinya di Jalan Tamansari, Kabupaten Bogor. Tak jauh dari pusat Kota Bogor.

Resor tematik ini sengaja mengambil nama dari Bahasa Sunda. Pengelola pun punya tujuan mengenalkan budaya lokal Sunda kepada para pengunjungnya.

Mulai dari makanan-makanan tradisional, permainan tradisional, dan seni tradisional. Namun, bukan berarti tak tersedia makanan nasional dan internasional.

Kedua restoran itu letaknya terpisah dengan “tenda-tenda” yang ada. Maka, jangan kaget jika ada hansip membawa kentongan, datang ke tenda. Mereka hanya mengingatkan tamu bahwa waktu makan siang atau makan malam sudah tiba.

Ada 82 lodge yang tersedia, dilengkapi 2 restoran berkapasitas 50 dan 100 orang. Lodge-nya pun unik. Tampak seperti tenda tetapi memiliki fasilitas hotel berbintang. Pengunjung bisa tetap merasa dekat dengan alam.

Menikmati segarnya udara pagi dan hembusan angin sejuk. Makin lengkap dengan pemandangan Gunung Salak di depan mata.

Jadi, jangan kaget apabila di malam hari menjelang tidur, terdengar suara jangkrik, kodok, dan binatang malam lainnya. Sebuah suasana yang sangat langka didapatkan di perkotaan.

Untuk kuliner, pengelola menyiapkan makanan dan minuman tradisional tanah Priangan, di luar makanan nasional dan internasional. Beberapa makanan dan minuman jadul itu ialah kue balok, bandros, kue putu, bajigur, bandrek, sekoteng.

“Yang menyajikannya adalah emang-emang yang memang sehari-hari berjualan makanan dan minuman tradisional tersebut. Kami sengaja bawa mereka ke sini agar pengunjung bisa berinteraksi dengan mereka. Ini akan menjadi pengalaman yang unik bagi kalangan milenial. Dan, bagi orangtua kalangan milenial, ini bisa menggugah kenangan,” ujar Direktur PT. Bogor Wahana Kreasi, Rizal Ginanjar Cahyaningrat. Hal unik lainnya ialah hadirnya layar tancap atau kerap disebut misbar. (*/ded)