25 radar bogor

Awal Bulan Depan Siswa Penderita Hepatitis A Harus Ujian

MASIH DIRAWAT : Shofa Salila Basir (14) siswi kelas 8 dan Kayla Anugrah Bintang (13) siswi SMP Negeri 20 masih menjalani rawat inap akibat terserang penyakit Hepatitis A di RSUD Kota Depok, Jalan Raya Mochtar, Kecamatan Sawangan, Kamis (5/12). Kementerian kesehatan (Kemenkes) menetapkan KLB Hepatitis A di Kota Depok. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
MASIH DIRAWAT : Shofa Salila Basir (14) siswi kelas 8 dan Kayla Anugrah Bintang (13) siswi SMP Negeri 20 masih menjalani rawat inap akibat terserang penyakit Hepatitis A di RSUD Kota Depok, Jalan Raya Mochtar, Kecamatan Sawangan, Kamis (5/12). Kementerian kesehatan (Kemenkes) menetapkan KLB Hepatitis A di Kota Depok. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
MASIH DIRAWAT : Shofa Salila Basir (14) siswi kelas 8 dan  Kayla Anugrah Bintang (13) siswi SMP Negeri 20 masih menjalani rawat inap akibat terserang penyakit Hepatitis A di RSUD Kota Depok, Jalan Raya Mochtar, Kecamatan Sawangan, Kamis (5/12). Kementerian kesehatan (Kemenkes) menetapkan KLB Hepatitis A di Kota Depok. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
MASIH DIRAWAT : Shofa Salila Basir (14) siswi kelas 8 dan Kayla Anugrah Bintang (13) siswi SMP Negeri 20 masih menjalani rawat inap akibat terserang penyakit Hepatitis A di RSUD Kota Depok, Jalan Raya Mochtar, Kecamatan Sawangan, Kamis (5/12). Kementerian kesehatan (Kemenkes) menetapkan KLB Hepatitis A di Kota Depok. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK

DEPOK-RADAR BOGOR,Kamis (5/12) hari keempat siswa SMPN 20 Kota Depok, melaksanakan ujian semester. Sebagian besar siswa masih sekolah, dan mengikuti ujian.

Tapi, tidak bagi belasan siswa yang kondisinya dalam pemulihan dan dirawat akibat Hepatitis A. Sekolah di Jalan Martadinata RT9/6, Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoranmas Kota Depok, Jawa Barat (Jabar). Sudah menyiapkan waktu, 9 sampai 14 Januari untuk siswa ujian susulan semester ganjil.

Siswa kelas VII SMP Negeri 20 Depok, Andika mengaku, tidak khawatir saat melaksanakan ujian semester. Dia dengan beberapa temannya malah wajib masuk sekolah menghadapi ujian.

“Sebelumnya sempat diliburkan, tapi kan sekarang ujian ya harus masuk,” kata Andika kepada Radar Depok, Kamis (05/12).

Begitupula dengan salah satu orang tua siswa kelas VIII, Rika M. Dia mengaku, masih mengantar jemput anaknya. Alsannya, masih khawatir dengan kondisi para siswa yang belum pulih. “Khawatir ya pasti, karena menyangkut kesehatan anak,” tegas Rika.

Semenjak kejadian tersebut, lanjut Rika, lebih memperhatikan asupan makanan pada anaknya. Dan mewanti-wanti, agar anaknya tidak jajan sembarangan. “Paling setiap pagi sekarang anak saya saya kasih vitamin, dan kasih bekal makanan,” terangnya Rika.

Sementara, Kepala SMP Negeri 20 Kota Depok, Komar Suparman mengatakan, kondisi sekolahnya sudah kondusif, saat ini proses ujian semester juga berjalan normal. Enam siswa yang masih dirawat, dan beberapa siswa yang sedang dalam masa pemulihan. Telah disiapkan waktu untuk melaksanmakan ujian semester susulan.

Dia mengatakan, jika memang perlu waktu pemulihan. Sekolah bisa menyesuaikan. “Kami siapkan waktu tanggal 9 sampai tanggal 14 Januari ujian susulan semester ganjil,” kata Komar.

Pihaknya membantah, penyebab pertama wabah Hepatitis A di SMP Negeri 20 Kota Depok, dari office boy (OB) sekolah. Karyawan asal Kabupaten Bogor tersebut dinyatakan sebagai penular pertama seperti yang diutarakan Kementerian Kesehatan.

“Kami, pihak sekolah masih mencari penyebab utama merebaknya wabah di sekolah. Jika kementerian menyatakan demikian, kami masih mencari penyebab utamanya,” tegas Komar.

Menurutnya, sebelum OB ada yang terjangkit lebih dulu, namun orangnya masih diselidiki. “OB bukan yang pertama, sebelumnya ada juga yang kena, masih dilingkungan sekolah,” beber Komar.

Pantauan Radar Depok di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok, masih ada siswa yang dirawat. Shofa Salila Basir misalnya. Siswi kelas VIII SMP Negeri 20, masih menjalani rawat inap akibat terserang penyakit Hepatitis A di RSUD Kota Depok, Jalan Raya Mochtar, Kecamatan Sawangan, Kamis (5/12). “Saya sudah hampir 10 hari dirawat. Badan rasanya lemas dan tidak bisa apa-apa,” tuturnya lemas.

Beda dengan Shofa, Kayla Anugrah Bintang siswi kelas VII SMP Negeri 20 sudah tujuh hari dirawat. Dia mengaku, tidak tahu pasti kenapa bisa tertular. “Tiba-tiba pada sakit semua dan mual,” singkat gadis berusia 13 tahun ini.

Ternyata penyakit Hepatitis A bukan saja milik SMPN 20. tak jauh diruangan kedua siswi itu, Muhammad Habibi siswa SDN Depok Baru 4 menjalani rawat inap akibat Hepatitis A. Dia sudah tiga hari bermalam di rumah sakit plat merah ini.

Mewabahnya Hepatitis A hingga ditetapkan kejadian Luar Biasa (KL) dari Kementerian Kesehatan. Membuat Walikota Depok, Mohammad Idris telah mengeluarkan SK dengan Nomor : 443/377/kpts/Dinkes/HUK/2019, tentang Penetapan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Hepatitis A. Penyakit Hepatitis A merupakan penyakit hati yang diakibatkan virus Hepatitis A meyebabkan kesakitan ringan hingga berat.

“Kami sudah melakukan berbagai langkah dalam penanganan penyakit Hepatitis,” ujar Idris kepada Radar Depok.

Idris menjelaskan, selain membuatkan SK, Pemerintah Kota Depok telah mensiasati anggaran kesehatan yang dapat diarahkan untuk menangani penyakit Hepatitis A. Pemerintah Kota Depok akan mengalokasikan anggaran kepada seluruh pasien yang terkena penyakit Hepatitis A, pembiayaan akan menjadi tanggunan negara dan Pemerintah Kota Depok telah menyediakan kuota tersebut.

Idris mengungkapkan, penanggulan Hepatitis A juga dilakukan di sekolah, salah satunya dengan penyediaan kantin untuk siswa. Sekolah yang belum memiliki kantin dapat membangun kantin yang dapat diusulkan melalui Biaya Tidak Terduga (BTT). Selain itu, sarana toilet khususnya wastafel harus menjadi perhatian masyarakat, baik toilet sekolah, rumah, maupun tempat umum, serta membiasakan diri untuk mencuci tangan setelah beraktifitas. “Perhatian PHBS menjadi bagian penting dalam pencegahan dengan memberikan penyuluhan,” ucap Idris.

Sementara itu, Manager On Duty RSUD Kota Depok, Stya Hadi Saputra mengatakan, RSUD Kota Depok telah melakukan secara intensif terhadap pasien Hepatitis A. Saat ini, pasien yang masih dilakukan perawatan di RSUD Kota Depok sebanyak lima pasien. “Satu pasien berasal dari wilayah Parung, Kabupaten Bogor,” ujar Hadi.

Hadi menjelaskan, empat pasien asal Kota Depok, yakni dua siswa SMPN 20 Depok dan dua pasein merupakan masyarakat umum. Mengingat status Hepatitis A menjadi Kejadian Luar Biasa, RSUD Kota Depok telah melakukan berbagai langkah. Seperti penambahan bed untuk ruangan isolasi pasien Hepatitis A, dan perawatan intensif yang dilakukan dokter spesialis.

Hadi menuturkan, masyarakat yang terserang Hepatitis A dan dilakukan perawatan di RSUD Kota Depok. Pasien akan dibebaskan dari biaya perawatan, dan pembiayaan di tanggung Pemerintah Kota Depok. Untuk mekanismenya, keluarga pasien Hepatitis A mengurus jaminan kesehatan diluar kuota PBI atau Bansos. “Hal itu dilakukan sesuai surat keputusan KLB Kota Depok,” tutup Hadi. (rd)