25 radar bogor

Tinggal Sepekan, Proyek Jalan Lingkar Dramaga Dikerjakan Siang Malam

Sidak-Jalan-Lingkar-Dramaga
Camat Dramaga, Ivan Pramudia melakukan sidak ke proyek Jalan Lingkar Dramaga (JLD), Rabu (4/12/2019).
Sidak-Jalan-Lingkar-Dramaga
Camat Dramaga, Ivan Pramudia melakukan sidak ke proyek Jalan Lingkar Dramaga (JLD), Rabu (4/12/2019).

DRAMAGA-RADAR BOGOR, Camat Dramaga, Ivan Pramudia melakukan sidak ke proyek Jalan Lingkar Dramaga (JLD), Rabu (4/12/2019).

Kedatangannya itu mengingat proyek jalan alternatif itu sempat disoal mengenai kualitas jalan yang mudah rusak dan tak sesuai spesifikasi.

Jalan yang menghubungkan Desa Ciherang dan Dramaga tersebut itu diharapkan menjadi alternatif pengurai kemacetan.

Camat Dramaga Ivan Pramudia menjelaskan, bahwa pihaknya meninjau proyek JLD untuk memastikan progres kegiatan jalan dan kesuaiaan spesifikasi jalannya.

Selain itu, karena ini sudah mendekati akhir tahun, khawatir jika tak terkejar pembangunannya.

“Pengerjaan kurang lebih 80 persen, tinggal mengecek titik lain saja. Mengenai kualitas jalan sesuai, tapi harus dikerjakan sesuai waktu,” jelasnya.

Ivan juga mengungkapkan, fasilitas lain seperti drainase belum dibangun dan akan dikomunikasikan dengan Dinas PUPR dan Dishub Kabupaten Bogor, supaya ketika diresmikan semua fasilitas sudah lengkap.

“Kalau kita lihat masih ada tanah lebih dan pengajuan kita dari kecamatan dibangunkan trotoar, secara informal sudah tapi belum kita surati dari Dishubnya,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala UPT Infrastruktur Jalan Jembatan Kelas A Wilayah III, Andri Wistianto menjelaskan, proyek saat ini sudah on the track dan sesuai rencana, untuk jalan yang kanan sudah selesai semua sepanjang 973 meter, sedangkan bagian kiri jalan yang sudah dibangun sekitar 250 meter dengan ketebalan 27 cm dan lebar jalan sekitar 8 meter.

Andri juga mengatakan satu segmen sudah rampung dan dengan 10 hari kerja yang tersisa pasti target terkejar. Karena malam hari pun kerja supaya selesai sesuai waktu.

“Bukan gagal tapi perencanaan tak sesuai akibat ada perubahaan, jadi pada saat itu ada rawa yang perlu diurug ternyata membutuhkan biaya yang besar, sehingga sehingga hanya cukup Lean concrete (LC) saja,” kata Andri

Lebih lanjut ia menambahkan, kekuatan jalan Feasibility Study (FS) 45 setara 450 ton, sehingga kontur jalan yang sedang dikerjakan tak mudah rusak dan retak sehingga dilewati truk besar pun kuat.

“Saya juga belum tes makanya ada alat uji nanti kita bawa ke lab diuji lentur dan tekanan, supaya flexibel makanya ditentukan dari Fs-nya,” tambahnya.

Ia juga menuturkan, selain jalan pihaknya pun berencana melakukan pengecoran bahu jalan dan sudah ada 100 kubik untuk melakukan urugan baru dilakukan pengerjaan berem.

“Kita juga belajar kejadian sebelumnya makanya cari pelaksana bagus dan punya modal banyak. Kontraktor juga memiliki waktu enam bulan untuk pemeliharaan, sepintas sudah bagus yang penting retaknya tidak banyak,” tuturnya.

Seperti diketahui, proyek peningkatan ruas JLD dikerjakan oleh penyedia dari CV Eenel Bersaudara dan Konsultan Pengawas PT Cipta Konsultan dengan anggaran Rp3,9 miliar dan masa kerja 60 hari kalender dimulai sejak 31 Oktober 2019. (nal/c)