25 radar bogor

Utilisasi PGN Klender Capai 110 Persen

Utilisasi PGN Klender Capai 110 Persen

JAKARTA–RADAR BOGOR,PT Gagas Energi Indonesia Regional I yang membawahi sepuluh unit SPBG salah satunya di Klender, terus meningkatkan pelayanan. Nah, untuk di SPBG Klender ini kapasitasnya 1.800 m3 per bulan.

”Sudah 2-3 bulan mencapai utilisasi 110 persen,” ucap Regional Head Regional I, Prajudi.

Menurut dia, di SPBG Klender pihaknya melayani apa saja dari sisi transportasi yaitu bajaj, taksi, angkot, busway.

Lebih lanjut ia mengatakan, busway ada dua operator yaitu Damri dan PPD. Untuk Damri, kata dia, ada sekitar 42 unit dan PPD ada 59 unit.

Ia mengungkapkan, rata-rata busway sehari 200 slp. ”Total transportasi 13.000 slp di Klender atau jumlah 1.000-1.300 unit kendaraan per hari,” ungkapnya.

Sisi Komersial, sambung dia, melayani Gaslink juga untuk hotel, restoran, dan katering. Gaslink tersebut ada dua model skema pembiayaan melalui anak perusahaan PGN Gagas dengan membeli alat-alat dan semuanya itu delivery ke pelanggan. Skema lain, sewa bekerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki alat dan infrastruktur yang sama.

SPBG Klender ini buka 24 Jam. Jika ada yang ingin pasang konverter kit, menurut dia, biasanya menunggu dari APBN. ”Kami tidak bisa jual beli konverter kit ini tapi jika ada yang mau berlangganan nanti bisa datang ke SPBG lalu kita arahkan ke vendor-vendor konverter kit yang telah kita gandeng,” katanya.
Untuk sosialisasi penggunaan gas, pihaknya biasa melalui asosiasi-asosiasi salah satunya binaan dari PGN bernama Kobagas yaitu Asosiasi Bajaj dengan anggota hampir 1.000 unit bajaj.

Setiap bulan, pihaknya selalu ada kopdar mengenai so­­sialisai in­formasi penggunaan gas sehing­ga pihaknya mengharapkan para sopir ini juga bisa menyebarkan sosialisasi ini kepada sopir lain di luar Kobagas agar semakin banyak informasi ini menyebar.

”Kemarin ada yang menarik di salah satu SPBG PGN ada truk yang sudah mulai menggunakan CNG yaitu Hino. Menurut mereka ke depannya adalah cikal bakal masuk ke Indonesia begini,” katanya.

Salah satu sopir bajaj, Joko mengaku bahwa lebih hemat menggunakan gas diban­­dingkan BBM. Hal senada diungkapkan supir bajaj lainnya, Maim.

Ia mengaku, dalam sehari tiga kali isi ke SPBG di Klender ini dan perban­­dingannya hampir setengahnya dari meng­­­gunakan bensin. ”Dulu bensin sehari biasanya habis Rp70 ribu sedangkan sekarang menggunakan gas hampir Rp40 ribuan,” pungkasnya.(**/adv)