25 radar bogor

Panjang Jalur Tambang Berubah, Menghubungkan Tol Balaraja dan JORR III

Sejumlah truk parkir di Jalur Tambang. Hendi/Radar Bogor
Sejumlah truk parkir di Jalur Tambang. Hendi/Radar Bogor

PARUNGPANJANG-RADAR BOGOR, Jalur jalan khusus tambang yang menghubungkan wilayah Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Tanggerang kembali diubah yang awalnya memiliki panjang 13,7 kilometer menjadi 20,4 kilometer.

“Untuk DED tahun ini sedang dibuat oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, dan untuk jarak jalur tambang lebih panjang menjadi 20,4 kilometer yang merupakan salah satu hasil dari penyusunan DED,” Kata Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Bappeda Litbang Kabupaten Bogor, Lestya Irmawati kepada wartawan koran ini, kemarin.

Irma-sapaanya juga mengatakan, jika melihat keinginan Gubernur Jawa Barat sepertinya memang ingin segera ada persiapan perencanaan dan pembebasan lahan.

“Kita berharap, tahun 2020 sudah mulai persiapan perencanaan dan pembebasan lahannya dan untuk panjang jalan 20,4 kilometer tidak melewati lahan perhutani melainkan milik warga dan perusahaan saja,” kata Irma.

Lebih lanjut ia mengaku, DED diperkirakan bisa rampung pada bulan Desember ini. Karena, mengenai perkiraan luasan milik masyarakat dan perusahaan dapat diketahui setelah DED dan persiapan perencanaan pembebasan lahan rampung.

“Anggaran yang disiapkan kurang lebih Rp204 milyar, belum termasuk pembebasan lahan dan asumsi harga tanah sekitar Rp500 sampai Rp750 ribu per meter,” ucapnya.

Selain itu, Irma juga menuturkan, perlu inventarisasi data dan informasi harga pasar dan NJOP yang termasuk dalam bagian persiapan perencanaan pembebasan.

“Asumsinya dalam DED, karena kita juga perlu memperhatikan NJOP dan harga pasar serta harus ada sosialisasi,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan, pihaknya pun mengusulkan anggaran pembangunan ke Provinsi dan kini sedang membangun komunikasi ke pusat, mengingat prakiraan alokasi anggarannya sangat besar dan diusulkan dapat terhubung dengan Tol Serpong Balaraja.

“Untuk anggaran jalur tambang berasal dari APBD, Provinsi dan APBN, kita juga sedang mengusulkan alternatif lain yakni kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU),” jelasnya.

Ia menerangkan dengan dibuatnya DED jalan khusus tambang pada tahun 2020 maka pembebasan lahannya akan mulai dilakukan pada tahun 2021 mendatang oleh Pemprov Jawa Barat.

“Pemprov Jawa Barat yang akan membebaskan lahan jalan khusus tambang yang memiliki luas 511.750 KM, perakiraan biaya pembangunan jalan khusus tambang ini bisa mencapai Rp 204 Miliar. Naik dari sebelumnya yang diperkirakan Rp 194 miliar,” tambahnya.

Irma juga mengungkapkan, jalur baru jalan khusus tambang ini akan menyambungkan dengan Tol Balaraja dan JORR III bisa lebih efektif dari rencana pembangunan jalan khusus tambang sebelumnya.

“Menurut kajian minimal ada 3.000 unit truk tambang yang setiap hari hilir mudik, dan ketika dibangunnya jalan khusus tambang rencananya akan diberlakukan jalan berbayar,” pungkasnya. (nal/c)