25 radar bogor

Abaikan Keselamatan, Pedagang Nekat Jualan Dekat Rel Kereta Api di Gunungputri

Jualan di Rel KA Nambo
MELANGGAR: Pedagang dadakan yang kerap berjualan di tepi rel kereta Stasiun Nambo tak memiliki izin berjualan di sana.
Jualan di Rel KA Nambo
MELANGGAR: Pedagang dadakan yang kerap berjualan di tepi rel kereta Stasiun Nambo tak memiliki izin berjualan.

GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Tanpa menghiraukan keselamatan, perlintasan kereta api Stasiun Nambo kembali dijadikan tempat berjualan setelah sebelumnya dipenuhi tumpukan sampah.

Padahal, lokasi itu baru saja dibersihkan karena dipenuhi tumpukan sampah. Kini, lokasi yang berada di perbatasan Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri dengan Kampung Bojong, Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeureup itu disesaki pedagang-pedagang dadakan.

Lurah Puspanegara, Suharto mengakui, sudah risih dengan adanya pedagang liar yang berjualan di sana. Pasalnya, pedagang yang mendirikan bangunan di pinggiran rel kereta api itu tidak memiliki izin berjualan.

“Iya memang benar ada pasar dadakan di sana. Tidak ada izinnya itu,” kata Suharto kepada Radar Bogor, saat ditemui di ruang kerjanya, Kelurahan Puspanegara, Jumat (29/11/2019).

Suharto menyebut, meski sampah-sampah di sana belum habis diangkut pada 18 November lalu, kemungkinan bertambah sampah baru jika para pedagang terus berjualan di sana.

Menurut Suharto, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Citeureup telah mengetahui keberadaan mereka (pedagang, red) di sana. “Satpol PP Kecamatan juga sudah tahu,” singkat Suharto.

Suharto mengaku, dalam waktu dekat Kelurahan Puspanegara juga akan melaporkan kepada Satpol PP Kecamatan Citeureup agar menindak pegadang-pedagang di sana.

Suharto menyebut, meski mereka mencari nafkash di sana, tetapi keselamatan mereka dan lingkungan yang sedang berada di tahap pembersihan ini dapat terancam.

“Aturannya jelas. Untuk berjualan di pinggiran rel seperti itu tidak diperbolehkan. Itu juga kan membahayakan keselamatan mereka juga,” paparnya.

Dia mengimbau agar pedagang yang berjualan tidak mengganggu proses pembersihan sampah di sana. Dan tidak menambah tumpukan sampah. “Masyarakat harus lebih paham aturan dan tidak membuang sampah di sana,” pintanya.

Sementara, Warga RW07, Kampung Bojong, Kelurahan Puspanegara, Dani mengatakan, pasar Jumat tersebut telah berlangsung sejak lama. Para pedagang menjual pakaian dan berbagai alat-alat rumah tangga lainnya. “Sampahnya juga masih ada bang. Belum habis semua,” kata Dani, kemarin.

Saat ingin dikonfirmasi, terkait maraknya pedagang liar di wilayah sekitaran rel kereta api Stasiun Nambo, Kepala Unit Satpol PP Kecamatan Citeureup, Tandes Reke hingga saat ini belum dapat berkomentar.

Sebelumnya, Camat Citeureup, Asep Mulyana mengatakan, pengangkutan sampah di wilayah perbatasan Gunungputri dengan Citeureup tersebut memang belum seepenuhnya diangkut.

Melihat banyaknya sampah yang menumpuk, kata Asep, pihaknya belum melakukan pengangkutan sepenuhnya sampah-sampah yang berada di pinggir rel tersebut. “Belum semua, nanti persiapan lagi,” tandas Asep.(rp1/c)