25 radar bogor

Dirut Pegadaian Berbagi Informasi Tabungan Emas

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto berfoto bersama dengan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Direktur Bisnis 1 PT PNM (Persero) Abianti Riana dan perwakilan penerima tabungan emas
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto berfoto bersama dengan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Direktur Bisnis 1 PT PNM (Persero) Abianti Riana dan perwakilan penerima tabungan emas
Direktur Utama  PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto berfoto bersama dengan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Direktur Bisnis 1 PT PNM (Persero) Abianti Riana dan perwakilan penerima tabungan emas
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto berfoto bersama dengan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Direktur Bisnis 1 PT PNM (Persero) Abianti Riana dan perwakilan penerima tabungan emas

AMLAPURA-RADAR BOGOR, Dirut PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto berbagi informasi Tabungan Emas dalam acara bertajuk “Bincang Bintang Nasional” di Kabupaten Karangasem, yang juga dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

“Kami di samping memiliki produk pembiayaan mikro, juga memiliki ragam produk lainnya. Tidak hanya untuk kebutuhan pembiayaan, tetapi ada juga produk investasi emas,” kata Kuswiyoto saat menyampaikan sambutan dalam acara tersebut, di Amlapura, Kabupaten Karangasem, Jumat.

Investasi emas, lanjut dia, dapat dilakukan dengan metode cicilan emas batangan atau secara ritel melalui Tabungan Emas.

“Tabungan Emas sangat likuid, bisa digadaikan, jual, transfer, dan mudah,” ucapnya.

Sejalan dengan upaya menjaga lingkungan, tambah Kuswiyoto, Pegadaian juga memiliki program CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) yang dinamakan “Memilah Sampah Menjadi Emas”.

“Program ini dicanangkan untuk mendukung program pemerintah mengurangi limbah plastik dengan memilah dan mengumpulkan sampah plastik, kemudian ditukar dengan penambahan saldo Tabungan Emas ke Bank Sampah The Gade Clean & Gold,” ujarnya.

Program The Gade Clean & Gold telah tersebar di 58 lokasi seluruh Indonesia, sedangkan untuk Bali akan diresmikan awal Desember 2019 di Kabupaten Gianyar.

Dalam kesempatan tersebut, Kuswiyoto juga mengajak nasabah program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dari PT Permodalan Nasional Madani untuk dapat mengalokasikan sebagian hasil usahanya dalam bentuk Tabungan Emas, karena cukup dengan Rp 7.000-an sudah bisa menabung emas.

Pihaknya melihat dengan potensi nasabah Mekaar pada 2019 yang ditargetkan 6 juta orang, akan sangat baik memanfaatkan dan turut serta pada program The Gade & Gold untuk menambah pendapatan nasabah Mekaar melalui Tabungan Emas.

“Di samping program CSR, program keagenan kami juga dapat dimanfaatkan oleh nasabah Mekaar guna meningkatkan perekonomian keluarga melalui sharing fee atas transaksi keagenan,” ujarnya pada acara yang juga dihadiri Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Direktur Bisnis 1 PT PNM (Persero), Abianti Riana itu.

Selain itu, Kuswiyoto mengemukakan jumlah total nasabah Pegadaian hingga saat ini mencapai 13,3 juta dan dari jumlah tersebut 72 persennya perempuan, serta sekitar 40 persen merupakan pelaku UKM. “Saat ini kaum perempuan di Tanah Air sudah banyak memiliki usaha yang bagus-bagus,” katanya.

Pegadaian dan PNM, tambah Kuswiyoto, juga sama-sama ditunjuk untuk menyalurkan kredit Ultra Mikro (UMi) yang difokuskan pada pengembangan usaha mikro dengan uang pinjaman maksimal Rp 10 juta.

Berdasarkan data hingga 31 Oktober 2019, jumlah nasabah UMi Pegadaian sebanyak 26.124 dengan sisa uang pinjaman Rp 123,6 miliar. Tetapi untuk OSL pembiayaan mikro secara keseluruhan di Pegadaian telah mencapai Rp 6 triliun.

Sementara itu Direktur Bisnis 1 PT Permodalan Nasional Madani (Persero), Abianti Riana mengatakan pihaknya bertanggung jawab pula untuk memberdayakan para perempuan pra-sejahtera di seluruh Indonesia.

“Per hari ini sudah terlayani 5.000.870 perempuan dari kelompok pra-sejahtera. Tahun ini targetnya kami dapat melayani 6,1 juta jiwa di seluruh Indonesia,” katanya.

Abianti tidak menampik kehadiran PNM di Pulau Dewata masih tergolong baru karena sejak April 2019. Meskipun masih relatif anyar, pihaknya sudah mampu memiliki tujuh kantor cabang dan melayani 11.500 kaum ibu yang tersebar di tujuh kecamatan di Bali.

“PNM ini lahir karena melihat kesempatan para perempuan pra-sejahtera yang memiliki waktu dan talenta. Dengan didukung bantuan permodalan, mereka akan menjadi pahlawan ekonomi dalam keluarganya masing-masing,” ucapnya.

Dengan demikian, menurut Abianti, peran serta perempuan Indonesia di mata dunia menjadi lebih nyata. Akhirnya diharapkan perempuan-perempuan Indonesia dapat melahirkan generasi penerus yang cukup pendidikan, bisa membangun Indonesia dan mempercepat tercapainya SDM unggul seperti yang ditargetkan Presiden Joko Widodo.

(ANTARA)