25 radar bogor

Aurora, Robot Pemantau Kelapa Sawit Karya Mahasiswa IPB University

BOGOR-RADAR BOGOR, Aurora (Autonomous Mobile Robot) merupakan robot kreasi mahasiswa IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, yakni Yudha Putra Arisandy, Hari Agung Pratama, dan Nissa Adiarifia. Robot ini dapat memantau kelapa sawit untuk mengetahui tingkat kematangan tandan kelapa sawit di lahan dan menentukan waktu panen yang optimal.

“Robot ini terinspirasi dari fakta yang terjadi di lapang. Banyak petani yang kehilangan hasil panen karena adanya tandan matang yang tidak dipanen, brondolan tertinggal dan transportasi yang buruk. Petani membutuhkan adanya pemantuan kematangan buah kelapa sawit sehingga pemanenan dapat akurat dan kualitas minyak meningkat serta pemanenan tandan yang belum matang dapat diminimalkan,” terang Yudha.

Menurut Hari Agung, cara kerja Aurora adalah dengan menentukan titik tengah dari tanaman kelapa sawit dan mengukur jarak robot dari masing-masing tanaman kelapa sawit. Pengukuran jarak dilakukan secara simultan dan berkelanjutan, setelah itu dilakukan penghitungan dengan mencari nilai tengah.

“Robot yang telah kami rancang akan berjalan dengan menentukan titik tengah dari tanaman dengan bantuan lidar yang berfungsi mendeteksi objek sekitar untuk menentukan koordinat target tujuan. Lidar ini akan mengetahui jarak relatif dari robot dan tanaman kelapa sawit. Setelah itu robot menentukan titik tengah dari beberapa tanaman kelapa sawit yang ada di sekitar robot. Robot ini nantinya dapat memisahkan antara objek Tandan buah Segar (TBS) matang dengan TBS yang masih mentah,” tambah Nissa Adiarifia.

Melalui karyanya tersebut, Yudha dan rekan-rekannya meraih dua penghargaan, yaitu Juara II dan Best Presentation pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional dalam rangkaian acara Gricultural Extension Planning of Some Innovation (AGRIXPLOSION) 2019 yang diselenggarakan di Surakarta (16/11/2019).

“Kami sangat bersyukur bisa mendapat dua penghargaan sekaligus. Yakni Juara II dan Best Presentation. Hal ini membuat kami semakin bersemangat untuk dapat terus berkarya. Besar harapan kami agar alat ini dapat terus diteliti hingga nantinya benar-benar dapat memberi manfaat terutama bagi perkebunan kelapa sawit di Indonesia,” ujar Yudha.