25 radar bogor

Tak Kuat Bakar Duit, Akhirnya Lippo Lepas Dua Pertiga Saham OVO

ILUSTRASI OVO. Lippo memutuskan untuk menjual dua pertiga kepemilikan saham OVO.
ILUSTRASI OVO. Lippo memutuskan untuk menjual dua pertiga kepemilikan saham OVO.
ILUSTRASI OVO. Lippo memutuskan untuk menjual dua pertiga kepemilikan saham OVO.
ILUSTRASI OVO. Lippo memutuskan untuk menjual dua pertiga kepemilikan saham OVO.

RADAR BOGOR, Investor utama e-payment OVO, Lippo Group, memutuskan untuk menjual dua pertiga kepemilikan sahamnya. Pendiri sekaligus pemilik Lippo Group, Mochtar Riady menuturkan, keputusan ini diambil setelah mereka menyadari tak mampu lagi ‘membakar uang’ dengan layanan gratis, diskon hingga ‘cash back’ yang ditawarkan OVO.

“Bukan melepas, kami menjual sebagian. Sekarang (saham) kami mungkin tinggal 30 persen. Dua pertiganya kami jual,” kata Mochtar Riady dilansir dari Antara, Kamis (28/11).

Sebagaimana diketahui, sejak mengantongi izin sebagai dompet pembayaran elektronik (e-wallet) pada 2017, OVO aktif menebar promosi diskon dan ‘cash back’ untuk menjaring konsumen. Dalam bisnis dompet digital ini, OVO disebut-sebut sebagai penantang terkuat Gopay.

“Alasannya, terus bakar uang bagaimana kami kuat,” kata Mochtar.

Sebelumnya, Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra membantah bahwa Lippo tak lagi akan menyuntikkan dana. “Kami adalah perusahaan independen yang dikelola oleh manajemen profesional. Mana mungkin OVO berpisah dari pendirinya,” kata Karaniya dalam keterangan resminya kepada JawaPos.com, Minggu (17/11).

Karaniya merasa, rumor tersebut sangat merugikan eksistensi OVO dan Lippo Group. Bahkan, baru-baru ini dirinya telah berdiskusi dengan Direktur Lippo Group, John Riady guna mengembangkan OVO ke depan.

“Pak John banyak memberikan masukan dan sangat suportif terhadap berbagai upaya pengembangan bisnis OVO,” katanya.

Selain itu, Karaniya juga menuturkan, OVO merupakan perusahaan penyedia layanan keuangan digital yang didirikan, dirintis, dan dikembangkan oleh Lippo Group. Saat ini, para pemegang saham OVO sudah sangat beragam, seiring meningkatnya kinerja OVO, pada dua tahun terakhir.

(JPG)