25 radar bogor

IPB University Kerja Sama dengan Indonesia Halal Lifestyle Center Kembangkan Industri Halal

BOGOR-RADAR BOGOR, Masa depan industri halal cerah, IPB University gandeng Indonesia Halal Lifestyle Center (Inhalife) kembangkan industri halal dalam negeri. Komitmen tersebut dibuktikan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara IPB University dengan Indonesia Halal Lifestyle Center (Inhalife), Rabu (13/11) di Jakarta.

Penandatanganan tersebut bertepatan dengan kegiatan Indonesia International Halal Lifestyle Conference, Forum and Expo di Jakarta Convention Center.

Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan industri halal di Indonesia. MoU tersebut ditandatangani oleh Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria dan Ketua Umum Inhalife, Dr. Sapta Nirwandar, SE.

Pada kesempatan ini, Prof. Arif Satria menyampaikan peranan penting IPB University dalam mengembangkan Industri Halal.

“IPB University memiliki peran mencetak calon-calon pengusaha yang bergerak di bisnis halal. Hal ini dirasa sangat penting karena permintaan terhadap produk halal sangat tinggi baik pasar domestik maupun global,” ungkap Dosen Fakultas Ekologi Manusia IPB University ini.

Prof. Arif Satria menambahkan, IPB University telah memberikan sumbangsih dalam aspek teknologi industri halal. Salah satunya adalah teknologi berupa alat pendeteksi produk halal yang diciptakan oleh mahasiswa IPB University. Ke depannya, IPB University akan terus mengembangkan riset-riset di bidang industri halal.

“Selain di bidang pengembangan sumberdaya manusia dan teknologi, IPB University juga memiliki peran dalam pelayanan di industri halal, salah satunya adalah membantu mengaudit kehalalan produk-produk yang ada di pasaran” ujar Rektor IPB tersebut.

Senada dengan Rektor IPB University, Dr. Sapta Nirwandar menyampaikan tentang pentingnya peran pemerintah Indonesia dalam industri produk halal.

“Indonesia kini harus bertransformasi dari konsumen kosmetik, farmasi serta produk-produk halal lainnya menjadi produsen di industri halal. Kita juga harus berani untuk bertransformasi menjadi eksportir, karena sekarang impor produk halal jauh lebih tinggi dari ekspor produk halal kita,” paparnya.

Dr. Sapta yakin bahwa Indonesia mampu menjadi eksportir produk halal karena terdapat keunggulan produk di sektor pertanian. Meski demikian, ia mengakui bahwa masyarakat saat ini masih membutuhkan literasi tentang industri halal karena pemahaman masyarakat terhadap industri halal masih rendah.

“Maka dari itu kami bekerjasama dengan IPB University untuk memberikan edukasi bagi para pelaku industri halal mulai dari sektor pangan, perhotelan, hingga perbankan,” ujar mantan wakil menteri Pariwisata tersebut.