TENJO–RADAR BOGOR,Komite Pemantau Legislatif (Kopel) menyoroti sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang belum mengambil langkah terhadap kondisi tiga ruangan kelas SDN Tegal Pondoh di Kecamatan Tenjo yang terkena angin puting buliung.
Musababnya, untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar (KBM) harus membahi sif.
’’Seharusnya pemda segera mengambil langkah cepat atau respons darurat karena kondisinya darurat bagi anak-anak dan guru,” kata Direktur Kopel Muhdasin kepada wartawan koran ini, kemarin.
Ia juga menambahkan, sikap yang dilakukan oleh pemkab terkesan lambat, sedangkan pendidikan wajib yang harus segera terpenuhi terutama dari segi infrastrukturnya.
’’Bagaimana mungkin anak-anak dan guru konsentrasi kalau kondisinya seperti itu. Apalagi para murid saat ini tengah mempersiakan diri untuk mengikuti ujian nasional,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa anggaran bencana seharusnya bisa digunakan sebagai langkah cepat penanganan sekolah rusak. Karena pendidikan menjadi salah satu prioritas utama bagi generasi masa depan.
’’Seharusnya pemda membuat SOP terkait penanganan sekolah roboh mengingat kejadian seperti ini bukan kali pertama. Tercatat kurang lebih ada lima sekolah yang mengalami ambruk,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Tegal Pondoh, Tenjo Ade Arif mengungkapkan, total ada tiga ruangan yang tak bisa digunakan untuk KBM. Sementara para murid harus bergantian menggunakan kelas lain.
’’Tentu tidak nyaman dan bukan murid saja melainkan guru juga, saya harap secepatnya ada bantuan perbaikan supaya kegiatan belajar-mengajar kembali normal,” pungkasnya.(nal/c)