25 radar bogor

Bikin Macet, Truk Tambang Sepanjang Wilayah Bogor Barat juga Rawan Kecelakaan

Hendinovian/radarbogor DIKELUHKAN: Truk tambang melintasi Jalan Raya Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Kian hari keberadaan truk yang membawa material tambang semakin banyak dan membuat masalah baru.
Hendinovian/radarbogor DIKELUHKAN: Truk tambang melintasi Jalan Raya Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Kian hari keberadaan truk yang membawa material tambang semakin banyak dan membuat masalah baru.

CIGUDEG–RADAR BOGOR,Warga Bogor Barat mengeluhkan keberadaan truk tambang yang melintas di Kecamatan Jasinga hingga Kecamatan Dramaga.

Selain membuat jalanan rusak, truk tambang tak jarang menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Banyaknya truk tambang yang melintasi Kecamatan Jasinga tak terlepas dari adanya penolakan yang dilakukan warga Rumpin.

’’Volume dump truck yang melin­tas jalan provinsi (Bogor Barat) semakin banyak sejak beberapa bulan ke belakang. Bahkan, pada jam kerja produktif sejak pagi sampai ma­lam truk tersebut tidak berhenti lewat,” kata salah satu Pengurus dan Dosen STKIP Muhammadiyah, Naufal Ramadian kepada Radar Bogor, kemarin.

Naufal juga mengatakan bahwa tak hanya mengganggu warga sekitar, namun sering kali banyak korban kecelakaan akibat terlindas truk tambang maupun tertabrak. Tentunya, kondisi ini perlu solusi dari Pemkab Bogor.

’’Protes masyarakat sudah banyak disuarakan baik via media sosial oleh warganet, maupun oleh person atau organisasi dalam forum pub­lik. Bahkan ada yang berinisiatif beraudiensi dengan pimpinan DPRD Kabupaten Bogor,” kata Naufal.

Lebih lanjut ia menuturkan, ma­sya­rakat Kabupaten Bogor sebe­nar­nya tidak anti-pembangunan atau investasi kepada pengusaha galian asalkan mematuhi aturan yang berlaku, salah satunya jam tayang opersional.

’’Tak hanya warga biasa, semua elemen menjadi waswas akibat ba­nya­knya truk tambang melintas di Bogor Barat. Jika ini dibiarkan se­­lu­ruh pemangku bisa digugat oleh ma­syarakat karena dianggap mela­kukan pembiaran,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur DEEP, Yusfitriadi menjelaskan, sikap yang disam­paikan warga Bogor Barat harus dicarikan solusi terbaik. Bukan hanya soal polusi melainkan jumlah kecelakaan semakin meningkat.

’’Saya melihatnya dengan banyak­nya truk besar yang menggunakan jalur utama di Bogor Barat sudah pada taraf meresahkan. Tak hanya pengguna jalan raya, tapi juga ma­syarakat yang sering melihat banyak kecelakaan,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, pi­haknya menduga banyaknya kenda­raan truk besar yang melin­tas di jalur utama Bo­­gor-Ja­si­nga yang tak mengenal batas waktu. Selain menimbukan banyaknya kecelakaan, juga membuat jalur lalu lintas menjadi padat merayap.

’’Kondisi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Maka, Bupati Bogor melalui Dinas Perhubungan tidak bisa menutup mata dengan kondisi ini, ketika dibiarkan maka bukan tidak mungkin akan terus ber­tambah,” tutupnya.(nal/c)