25 radar bogor

Ada Seorang Ibu Cerdik Di Balik Kemenangan Max Verstappen

JAKARTA-RADAR BOGOR,Di podium GP Brasil dini hari kemarin berdiri seorang perempuan berseragam Red Bull. Biasanya, mereka yang dipilih mewakili tim menerima trofi di podium adalah sosok yang paling berjasa dalam memenangi balapan. Dan di balapan penuh drama di Sirkuit Jose Carlos Pace, Sao Paulo, itu ada Hannah Schmitz yang menentukan strategi sukses Max Verstappen melibas lawan-lawannya.

GP Brasil menampilkan adu strategi para insinyur di balik layar tim papan atas. Red Bull patut berterima kasih kepada Hannah, salah seorang ahli strategi yang telah mengusulkan ide berani tapi terbukti tepat.

Dia menarik Verstappen masuk untuk melakukan pit stop ketika Valtteri Bottas (Mercedes) mengalami kerusakan mesin pada lap ke-52. Saat itu red flagdikibarkan dan safety car keluar.

Red Bull mengambil risiko mengorbankan posisi Verstappen yang saat itu memimpin lomba. Mereka kemudian mengganti paket ban medium ke soft. Padahal, rival terdekatnya saat itu, Hamilton, memilih tetap berada di lintasan dan mengabaikan kesempatan pit stop ’’gratis’’ tersebut.

Keputusan itu terbukti jitu. Verstappen berhasil menyalip Hamilton saat balapan dimulai kembali dengan menggunakan ban yang lebih fresh. Setelah itu, Verstappen kembali memimpin balapan sampai finis.

Team Principal Red Bull Christian Horner memberikan kredit positif buat Hannah. ’’Itulah alasan aku memintanya naik ke podium. Dia adalah seorang ibu yang bekerja. Selalu menyempatkan diri mengerjakan tugas meski sibuk dengan keluarga,’’ kata Horner seperti dikutip Motorsport.

Dedikasi Hannah kepada pekerjaannya memang luar biasa. Tahun lalu dia absen di seluruh balapan karena masa kehamilan dan melahirkan. Dia kembali musim ini dan membantu tim meraih tiga kemenangan sejauh ini.

Jasa Hannah itu sekaligus membawa kemenangan monumental untuk Honda. Itu merupakan kado istimewa tepat di hari kelahiran pendiri Honda, Soichiro Honda, pada 17 November 1906. ’’Kami mendedikasikan kemenangan ini buat founderkami, Soichiro Honda, yang berulang tahun hari ini,’’ kata Direktur Teknik Honda F1 Toyoharu Tanabe dalam situs resmi F1.

Hasil gemilang Pierre Gasly (Toro Rosso-Honda) dengan finis runner-upmenggenapi kisah sukses tersebut. Untuk kali pertama mesin Honda mampu finis 1-2 di balapan F1 sejak 1991. Kali terakhir Gerrard Berger dan Ayrton Senna finis 1-2 di GP Jepang.

GP Brasil juga menorehkan tinta emas bagi McLaren. Untuk kali pertama sejak 2014, akhirnya skuad Woking tersebut merasakan kembali berdiri di podium melalui Carlos Sainz Jr. Sayang, kemeriahan podium itu tak langsung dirasakan berbarengan dengan pemenang dan runner-up.

Sebab, pengawas balapan baru memutuskan menjatuhkan penalti lima detik kepada Lewis Hamilton (finis ketiga) sesaat setelah perayaan podium. ’’Ya, hari yang luar biasa. Podium yang agak aneh karena kami tidak langsung merayakannya,’’ ucap Sainz sebagaimana dilansir Auto Week.

Penuh Drama di GP Brasil

Seperti simalakama. Ketika balapan F1 berlangsung landai-landai saja, banyak fans yang protes karena dirasa membosankan. Tetapi, saat begitu banyak drama terjadi seperti di GP Brasil kemarin, fans juga geram karena banyak yang dirugikan. Berikut drama-drama besar yang terjadi.

Lap 52

Valtteri Bottas (Mercedes) mengalami masalah mesin yang membuatnya DNF.

Lap 66

Duo Ferrari bersenggolan hingga membuat ban depan kanan Leclerc pecah, sedangkan Sebastian Vettel kehilangan ban kiri belakang. Keduanya akhirnya gagal finis.

Lap 70

Albon yang mengincar rekor sebagai pembalap Asia Tenggara pertama yang mampu berdiri di podium ditabrak Hamilton di tikungan kesepuluh. Padahal, balapan tinggal satu lap lagi.

Lap 71

Pierre Gasly memanfaatkan insiden Hamilton-Albon untuk menyodok ke posisi kedua dan memastikan podium pertamanya di F1 setelah memenangi drag race melawan Hamilton menuju finis. Gasly unggul supertipis 0,062 detik.

Perayaan Podium

Hamilton tetap merayakan podium ketiga karena steward belum memutuskan penalti kepadanya. Setelah penalti dijatuhkan, Carlos Sainz Jr (McLaren-Renault) ditahbiskan menjadi posisi ketiga dan merayakan podiumnya sendiri bersama tim.(JPS)