25 radar bogor

Rusak Citra Pesantren, MUI Kota Bogor Desak Kepolisian Tindak ‘Santri’ Jalanan

Ilustrasi
Ilustrasi

BOGOR–RADAR BOGOR, Kelakuan remaja tanggung berpenampilan ala santri yang kerap memberhentikan mobil untuk menumpang dan berkeliaran di malam hari di sejumlah wilayah di Kota Bogor, mendapat sorotan tajam berbagai pihak.

Pemuda Berseragam ala Santri di Jalanan Kota Bogor Bikin Resah

Sorotan itu salah satunya datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor. Sekretaris MUI Kota Bogor Ade Sarmili mengatakan, jika melihat dari gelagat anak-anak yang berperilaku seperti itu, bukanlah seorang santri. Melainkan hanya anak-anak yang hanya berbekal kain sarung dan kopiah. Sebab, santri tidak mungkin bisa berkeliaran di malam hari.

“Kalau anak santri tidak bakalan di izinkan keluar apalagi nongkrong dan malam hari,” ujarnya kepada Radar Bogor, Senin (18/11/2019).

Menurutnya, pihak berwajib perlu turun tangan untuk menertibkan kelakuan remaja tanggung itu. Sebab mereka telah menjadi sumber keresahan baru bagi warga. Terutama membawa citra buruk bagi pesantren dan santri.

Fenomena Pemuda Berseragam Santri di Pinggir Jalan Kota Bogor, Begini Respon Netizen

“Tentu ini menjadi citra buruk bagi pesantren dan santri sebagai orang yang concern tafaqquh fiddin,” jelas dia.

Bagi Ade, tindakan yang diambil pihak berwajib untuk menertibkan mereka bukanlah kesalahan. Sebab, tujuannya untuk mengantisipasi kejadian yang akan lebih besar lagi. Sebab itu menjadi fenomena baru bagi anak yang sedang menuju masa remaja.

“Ini gaul fenomena baru, mereka tak bisa lagi menyalurkan nakalnya di siang hari tapi menggantinya di malam hari, khawatirnya semakin banyak kecelakaan lalu lintas,” ungkap dia.

Ada beberapa cara untuk meminimalisir kegiatan anak-anak tersebut menjadi lebih positif. Seperti melalui kegiatan agar perilaku liar anak-anak tidak lagi menjadi hal yang biasa.

Lalu MUI melakukan pembinaan stimultan ke sumpul-simpul warga dan keluarga untuk tumbuhnya kesadaran baru tentang bahaya pola gaul seperti itu. “Kita selaku orang tua harus tertib betul mengawal anak-anak kita,” imbuhnya.

Terpisah, Ketua PCNU Kota Bogor Ifan Haryanto membenarkan jika fenomena tersebut telah menjadi pembicaraan banyak kalangan. Namun, dia yakin persoalan itu dapat ditangani dengan baik. Salah satunya melalui kerjasama semua pihak.

“Sebaiknya dibina dan diarahkan saja mereka, kebanyakan masih anak-anak dibawah umur, di rangkul jangan di pukul,” pungkasnya. (gal/pkl7/c)