25 radar bogor

Puding Cake, Cake Kekinian yang Lebih Sehat

Debyanita Juliani
Debyanita Juliani memperlihatkan kue buatannya.
Debyanita Juliani
Debyanita Juliani memperlihatkan kue buatannya.

BOGOR-RADAR BOGOR, Semua orang mungkin tahu puding, sejenis agar yang dipadupadan dengan santan dan berbagai variasi bahan makanan lainnya. Tapi, tahukah Anda? Jika belakangan ini wara-wiri kue kekinian, yang dilihat sekilas mirip cake. Padahal setelah dipotong bahkan diicip, ternyata cake itu adalah puding.

Ya, puding yang terbuat dari agar-agar, sedikit telur dan padu padan buah atau bahan lainnya. Selain tampilan yang cantik layaknya cake atau kue tart, Puding Cake ini juga dijamin beda dari cake biasa.

Selain unik, bahannya pun tanpa tepung dan sedikit telur, sehingga lebih sehat untuk dijadikan cemilan. Teman minum kopi atau teh saat kongko bersama teman atau berkumpul dengan keluarga di rumah. Puding Cake muncul dari ide Debyanita Juliani saat mencari inspirasi usaha yang akan dibangunnya, selepas resign dari pekerjaannya.

“Modal iseng, saya browsing internet dan baca-baca buku. Lalu bertemu dengan buku kecil seharga Rp15.000 tentang aneka puding, salah satunya ada resep Brownies Puding yang bikin saya tertarik,” kenangnya, yang sempat mengontrak rumah di Jakarta.

Akhirnya, lanjut ibu dua anak ini, bermodal buku itu Deby pun membuat brownies puding dan memberikannya kepada teman-teman dan keluarganya untuk tester. “Di luar dugaan, mereka suka dan mulai memesan satu persatu. Jadi modal yang saya buat saat itu adalah dua loyang brownies puding,” ujarnya.

Tentu sebelum membuat puding cake, Deby memang bisa membuat kue dan hobi baking. “Karena saat itu saya pikir bikin cake itu butuh peralatan yang mahal, akhirnya cari inspirasi dan tertarik bikin puding cake,” tambah Deby.

Mulai dari menawarkan di milis-milis komunitas, Deby pun mulai menerima banyak pesanan. Biasanya, jualannya setiap Kamis Jumat sesuai waktu yang diberikan milis tersebut.

Seiring adanya facebook, Deby pun mulai merambah dunia jejaring sosial itu dibantu temannya membuat facebook khusus RPC. “Dari awal saya sudah punya brand RPC, hanya saja untuk logo sudah tiga kali berganti,” jelasnya.

Atas dorongan suami, iapun mendaftarkan ke HAKI terkait penamaan RPC.  Karena produknya yang unik, Deby pun diundang ke beberapa stasiun televisi swasta dan menerima banyak pesanan hingga melahirkan dan membuat variasi puding yang lain. “Setelah melahirkan, saya sempat cuti enam bulan,” tegasnya.

Setelah itu, ketika memiliki anak kedua, Deby yang memang punya tempat tinggal di Bogor memutuskan kembali ke Kota Hujan ini. Kemudian, melanjutkan bisnis kuliner Rumah Puding Cake seiring syukuran rumahnya yang baru di Perumahan Yasmin. “Saya pun meluncurkan secara resmi di antara keluarga dan tamu, tepat pada 20 Juni 2019,” terangnya.

Misinya sendiri adalah membuat cake jadi puding.
Pelan-pelan, RPC mulai masuk dan dijual di Saung Kuring, Yogya Junction, Plaza Senayan, Carefour Jakarta hingga saat ini di Resto Shabugram Jalan Baru.

“Semua lokasi jualan ofline, memiliki kenangan dan pembelajaran tersendiri. Di samping lokasi-lokasi itu, jualan online yang dulu saya mulai tetap berjalan hingga kini,” tukasnya.

Saat ini, melalui RPC Deby memiliki tiga sub brand. Di antaranya, RPC Product, RPC Kitchen di samping rumah, dan RPC Bake Mart. “Untuk RPC Product, seperti di gerai lantai dua Shabugram. Lalu untuk RPC Kitchen, saya mengajar dan membuka kursus membuat puding. Sedangkan RPC Bake Mart, menyediakan bahan-bahan untuk membuat kue atau puding tapi terbatas khusus peserta kursus,” pungkasnya.(pia)