25 radar bogor

Mengenal Serumen atau Kotoran Telinga

Dr. Edo Wira Candra, M.Kes, Sp.THT-KL
RS EMC Sentul

Kotoran telinga (serumen) adalah hasil produksi kelenjar-kelenjar liang telinga, lepasan kulit dan partikel debu. Berbau khas sebagai pelindung agar serangga tidak masuk ke telinga.

Serumen memiliki kepadatan yang bervariasi dari mulai agak cair, lunak, hingga kering/mengeras. Kepadatan ini diipengaruhi iklim, usia, kondisi lingkungan dan faktor keturunan.

Warna serumen biasanya coklat kehitaman. Jika berwarna keputihan dan terasa gatal curigai jamur. Jika berupa nanah atau lendir yang keluar curigai infeksi (congek).

Serumen umumnya diproduksi pada 1/3 luar liang telinga, namun bisa terdorong, mengembang, hingga menutup liang telinga dan terjadi ketulian ringan hingga sedang.

Survey di Indonesia, 30-50% anak SD (terutama kelas 1-3) mengidap serumen yang mengganggu pendengaran dan proses belajar.

Orang tua atau guru diharapkan dapat menyenter liang telinga anak-anaknya, jika melihat ada kotoran, kirim anak ke puskesmas atau dokter.

Telinga punya cara membersihkan diri, dibantu gerak rahang saat mengunyah, dan terbilas air pada saat mandi.

Telinga tidak perlu dibersihkan dengan mengorek-ngorek, namun hanya cukup dikeringkan bagian luarnya saja dengan handuk kering atau tisu kering. Jika telinga terasa terganggu, jangan dikorek-korek, periksakan ke dokter secepatnya. (*)