25 radar bogor

Dua Kelurahan Kena Pelebaran Otista, Anggarkan Rp25 M untuk Pembebasan Lahan

Jalan Otista
Suasana kendaraan yang melintas di Jembatan Jalan Otista. Nelvi/Radar Bogor
Jalan Otista
Suasana kendaraan yang melintas di Jembatan Jalan Otista. Nelvi/Radar Bogor

BOGOR–RADAR BOGOR, Pelebaran Jembatan Otto Iskandar Dinata atau Otista menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Saat ini sejumlah persiapan untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan oleh Dinas Perumahan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor. Salah satunya pembebasan lahan warga terdampak.

Kepala DPUPR Kota Bogor Chusnul Rozaqi mengaku telah menganggarkan sebesar Rp5 milyar pada APBD Perubahan 2019 untuk kebutuhan pembebasan lahan. Berdasarkan hitungan, lahan yang akan dibebaskan seluas 625 meter persegi.

“Lahan yang akan dibebaskan ada di dua kelurahan yakni Baranangsiang dan Babakan Pasar,” ujarnya kepada Radar Bogor, Senin (18/11/2019).

Pada tahun 2020, pihaknya juga telah menganggarkan untuk pembebasan lanjutan senilai Rp20 milyar. Dengan percepatan itu dia optimis proses lelang pekerjaan akan berlangsung lebih cepat. “Pembebasan akan dilakukan di awal tahun, sehingga proses pelelangan akan lebih cepat,” ungkapnya.

Agar tak ada kekeliruan dalam penghitungan luas tanah, Chusnul menggandeng Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bogor. Pun agar uang yang diberikan kepada warga terdampak adil, pihaknya akan menggandeng tim pengkaji dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). “Berapa bidang tanahnya, itu diurus oleh BPN, karena kita telah mengajukan kepada merekam” ungkapnya.

Saat ini Chusnul belum melakukan sosialisasi kepada warga. Sebab dia masih menunggu peta bidang yang dikeluarkan BPN. Jika tak ada kendala dan progres berjalan lancar, maka Chusnul yakin lelang pekerjaan bisa dilakukan di awal tahun.

“Kalau Februari proses pembebasan lahan telah selesai maka kita akan ajukan lelang antara di bulan Maret atau April. Insyaallah seperti itu,” katanya.

Chusnul juga meminta masyarakat maupun pengendara yang biasa melintas di jalur Sistem Satu Arah (SSA) tidak khawatir. Sebab pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Bogor Kota agar rekayasa lalu lintas berjalan lancar tanpa adanya penutupan total. Pun jika dilakukan penutupan total maka tidak akan berlangsung lama.

“Akan lebih sering penyempitan jalan saja. Nanti kita koordinasi rekayasa lalu lintas dengan pihak Lantas Polresta Bogor Kota,” pungkasnya. (gal/pkl5/c)